Utang Luar Negeri Perlahan Naik

FAKTA.COM, Jakarta - Utang luar negeri (ULN) Indonesia per Juli 2023 turun 0,21%. Nilainya menjadi US$396,4 miliar dari posisi akhir 2022 US$397,26 miliar.

Berdasarkan data Bank Indonesia, Jumat (15/9/2023), penurunan ULN tersebut bersumber dari sektor swasta. Termasuk ada faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Meski begitu, ULN per Juli ini justru mulai berbalik naik jika dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Juni, ULN bernilai US$396,16 miliar dan menjadi yang terendah sejak September 2022.

Sementara, sepanjang tahun ini, level tertinggi ULN Indonesia terjadi pada Januari dengan nilai US$405,7 miliar. Saat itu, penguatan mata uang dolar AS menjadi salah satu penyebabnya.

Secara rinci, ULN per Juli 2023 terdiri dari ULN pemerintah dan bank sentral US$202,54 miliar. Sementara ULN swasta tercatat US$193,91 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono menyampaikan, ULN pemerintah dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri untuk mendukung pembiayaan program dan proyek. Namun kata Erwin, posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali.

"Mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah," ujar Erwin.

Sementara itu, penurunan ULN swasta disebabkan oleh penurunan ULN lembaga keuangan (financial corporations) yang mencatat kontraksi pertumbuhan lebih dalam sebesar 10,5% (yoy) dibandingkan dengan 9,1% (yoy) pada bulan sebelumnya.

"ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,6% terhadap total ULN swasta," kata Erwin.

Secara keseluruhan, ULN Indonesia per Juli 2023 ini setara dengan 29,2% terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka ini turun tipis dari bulan sebelumnya 29,3%.