Ternyata, Pegawai Swasta jadi Penerima Terbesar Tapera

FAKTA.COM, Jakarta - Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) masih jadi polemik di kalangan masyarakat. Pasalnya, iuran yang dikelola BP Tapera ini tak hanya menyasar kalangan PNS, TNI-Polri, dan karyawan BUMN saja, melainkan juga swasta dan freelance.

Di sini, iuran pemberi kerja sebanyak 0,5% dan pekerja 2,5%, sementara pekerja mandiri, iurannya sebanyak 3% dan dibayar sendiri.

Dari iuran-iuran itu, ada manfaat pembiayaan perumahan bagi peserta masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Mulai dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Bangun Rumah (KBR), hingga Kredit Renovasi Rumah (KRR).

Selain itu, ada juga dukungan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) kepada MBR.

Dari beberapa manfaat itu, BP Tapera cukup rajin mempublikasikan realisasi penyaluran dana FLPP. Dari data itu, ternyata sebagian besar penerima FLPP merupakan pegawai swasta.

Mengutip data BP Tapera, hingga 29 Mei 2024 realisasi penyaluran dana FLPP mencapai Rp9,5 triliun. Dari jumlah itu, sebanyak Rp7,4 triliun atau setara 77,63% menyasar ke pegawai swasta.

Angka tersebut jauh mengalahkan PNS (3,83%) dan TNI-Polri (1,98%). Kondisi ini pun telah terjadi sejak 2022.

Sebagai tambahan informasi, realisasi penyaluran dana FLPP itu terdiri dari 78.409 unit, 8.498 perumahan ari 6.035 pengembang, 36 bank di 33 provinsi dan 380 kabupaten/kota.

Sementara itu, sepanjang 2023 realisasinya mencapai Rp26,3 triliun untuk 229.000 unit, 11.451 perumahan dari 7.168 pengembang, 40 bank di 33 provinsi dan 401 kabupaten/kota.

Adapun angka itu lebih tinggi 4,8% dari periode 2022 yang mencapai Rp25,1 triliun.

Merujuk Nota Keuangan RAPBN Tahun 2024, BP Tapera diamanahkan untuk menyalurkan sebanyak 166.000 unit senilai Rp21,6 triliun dan melalui Kementerian Keuangan RI, dioptimalisasikan melalui Indeks Kinerja Utama (IKU) BP Tapera menjadi 170.000 unit dengan nilai yang sama.

Sedangkan pembiayaan Rumah Tapera ditargetkan untuk tahun yang sama sebanyak 8.717 unit senilai Rp1,3 triliun.