Perlu Kerja Ekstra untuk Dongkrak Literasi Siswa

Ilustrasi. (Dokumen Fakta.com/Putut Pramudiko)

FAKTA.COM, Jakarta - Pemerintah tampaknya perlu kerja ekstra untuk dapat meningkatkan literasi siswa di Tanah Air. Hal tersebut tergambar dari rendahnya penilaian atau skor Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia yang dirilis oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD).

Literasi siswa Indonesia masih tertinggal dari negara-negara kawasan ASEAN. Bahkan, hasil ini juga masih terpaut jauh dari target yang dicanangkan pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. 

Adu Keren Visi Misi Capres-Cawapres di Sektor Pendidikan dan Pesantren

Pemerhati dan Praktisi Pendidikan, Indra Charismiadji mengatakan, pemerintah belum konsisten untuk mendorong program yang mampu meningkatkan literasi siswa, sehingga skor PISA masih rendah dan mengalami penurunan. "Apa yang menjadi potret dari PISA itu sendiri kalau bangsa Indonesia itu literasinya rendah,” kata dia ketika dihubungi Fakta.com, Selasa (20/12/2023).

Skor PISA tersebut harus menjadi bahan evaluasi pemerintah khususnya di sektor pendidikan untuk meningkatkan kecakapan siswa di bidang matematika, membaca, maupun sains. Ia mengatakan, "Kualitas pendidikan Indonesia yang harus dimulai terlebih dahulu dari pembangunan manusia."

Skor PISA

Awal Desember lalu, OECD merilis laporan PISA untuk mengevaluasi sistem pendidikan di 81 negara di seluruh dunia. Tes ini dilakukan saban tiga tahun serta diikuti oleh murid-murid berusia 15 tahun dari sekolah-sekolah yang dipilih secara acak. Sedangkan tes yang diujikan meliputi membaca, matematika dan sains.

Hasilnya, skor PISA Indonesia 2022 yang masih jauh di bawah negara-negara lain. Bahkan, yang lebih menyesakkan skor penilaian juga masih tertinggal di bawah Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia dan Thailand.

Meski hasilnya demikian, Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim justru menganggap penilaian PISA 2022 telah menunjukkan ketangguhan sistem pendidikan Indonesia dalam mengatasi hilangnya pembelajaran (learning loss) akibat pandemi. Sebagai bukti, Indonesia naik perigkat ketimbang penilaian di periode sebelumnya.

“Untuk literasi matematika, peringkat Indonesia di PISA 2022 juga naik lima posisi, sedangkan untuk literasi sains naik enam posisi,” kata Nadiem dalam keterangan tertulisnya pada 5 Desember silam.

Lembaga Pendidikan Didorong Bisa Penuhi Kebutuhan Sekarang dan Masa Depan

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur untuk Pendidikan dan Keterampilan OECD, Andreas Schleicher. Menurut dia, ketangguhan sistem pendidikan Indonesia berhasil meningkatkan literasi siswa, terutama di saat pandemi COvid-19 yang terjadi pada dua tahun lalu.

Ia mengatakan, “Kami sampaikan selamat kepada Indonesia yang telah berhasil menjaga kualitas hasil pembelajaran. Hasil PISA ini juga menunjukkan bahwa para guru di Indonesia memberi dukungan yang baik para murid selama pandemi.”

Sejatinya, skor PISA Indonesia pada 2022 lalu sejatinya terus mengalami penurunan ketimbang raihan pada periode 2015 silam. Adapun rincian skor PISA 2022 yaitu, membaca mencapai 359, matematika 366, serta sains sebesar 383.

Skor tersebut juga masih di bawah target yang dicanangkan RPJMN. Di mana, skor PISA yang ditargetkan pemerintah pada 2024 yaitu membaca sebesar 396, matematika 388 dan sains mencapai 402.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//