Mengukur Kekuatan Perang, Andai Indonesia Berang

Ilustrasi. (Dokumen Fakta.com/Putut Pramudiko)

FAKTA.COM, Jakarta - Lebih dari sebulan pascaagresi militer Israel ke wilayah Palestina, suhu politik di dunia internasional kian memanas. Indonesia dengan tegas menyatakan dukungan untuk kemerdekaan Rakyat Palestina.

Sejauh ini, pendekatan untuk tujuan tersebut lebih cenderung mengambil langah diplomatik. Kementerian Luar Negeri RI menyerukan ke dewan keamanan PBB agar mendorong genjatan senjata dan lebih mementingkan kemanusiaan.

Indonesia Terus Dukung Kemerdekaan bagi Rakyat Palestina

Indonesia memang tidak mengambil langkah tempur dalam membela sang sahabat, Palestina. Pemerintah memilih jalan kemanusiaan lantaran menganggap perang tidak akan menyelesaikan konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun.

Demi Keselamatan, Pemerintah Imbau WNI Tinggalkan Palestina Maupun Israel

Omong-omong soal perang, memangnya seberapa besar sih kekuatan tempur Indonesia?

Tidak memlilih jalan militer bukan berarti kekuatan tempur Indonesia lemah. Bahkan, berdasarkan pemeringkatan indeks kekuatan tempur yang dirilis Global Firepower, Indonesia menduduki posisi ke-13 di tahun 2023.

Pernyataan Sikap Jokowi soal Konflik Palestina dan Israel

Khusus di Asia, pasukan TNI berada di posisi ke-6 serta paling tertinggi di Asia tenggara. Sedikitnya, kita memiliki 400.000 prajurit dan pasukan cadangan dengan jumlah yang relatif sama.

Indonesia juga terus meningkatkan kemampuan pertahanan demi menjaga kedaulatan Tanah Air. Baru-baru ini, Kementerian Pertahanan mengikat kontrak untuk tambahan produk peralatan utama sistem persenjataan (alutsista) buatan Airbus.

Ramai Konflik Antarnegara, Berapa Anggaran Pertahanan Indonesia?

Beberapa produk yang akan dipesan di antaranya, heli antikapal selam (AKS), helikopter angkut kelas berat, H225M, pesawat kargo bermesin Turboprop A-400 M, serta Airbus A330 Multi Role Tanker Transport (MRTT).

Selain itu, anggaran belanja untuk Kementerian Pertahanan juga menjadi perhatian pemerintah, bahkan urutan kedua terbesar dalam rancangan APBN. Sekitar Rp 40 triliun dari total anggaran Rp135,4 triliun bakal dialokasikan untuk modernisasi alutsista, non alutsista, serta sarana dan prasarana militer.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//