Harga Bahan Pokok Terus Berfluktuasi, tapi Belum Perlu Diintervensi

Ilustrasi. (Dokumen Fakta.com/Putut Pramudiko)

FAKTA.COM, Jakarta - Momentum liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 mendorong fluktuasi harga bahan makanan pokok. Meskipun pergerakan tersebut masih relatif stabil, pemerintah diminta untuk terus memantau pergerakan harga agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat. 

Sejak awal Desember 2023, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah memantau pergerakan harga tersebut di sejumlah kota. Di antaranya, beras premium dan medium, kedelai, jagung pipil, bawang putih, bawang merah, cabai merah keriting, cabai rawit merah, daging sapi, ayam ras, telur ayam, gula pasir, minyak goreng curah, dan minyak goreng kemasan pada konsumen.

Meski Tekanan Harga Beras Melemah, Inflasi Tahunan Naik ke 2,86 Persen

"Kami menilai belum perlu dilakukan intervensi melalui penegakan hukum persaingan usaha atas fenomena kenaikan dan penurunan sejumlah harga komoditas utama di masa menjelang Natal dan Tahun Baru," kata Ketua KPPU, M Afif Hasbullah dalam laman resminya, dikutip Selasa (26/12/2023).

Salah satu hasil pantau misalnya di wilayah Jawa Barat, Banten, dan Jabodetabek. Sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya, bawang merah, bawang putih, dan gula pasir. Sedangkan beras medium, beras premium, ayam ras, telur ayam, dan cabai rawit merah mengalami penurunan, serta pangan pokok lainnya cenderung stabil.

El Nino, Kerawanan Pangan dan Jaminan Pemerintah Bagi Kelompok Rentan

Menurut Afif, KPPU juga meminta agar pemerintah agar terus melakukan langkah-langkah untuk stabilisasi harga. Ia mengatakan,"Karena itu menjadi syarat penting untuk menciptakan stabilitas politik di saat suhu politik memanas menjelang Pemilu 2024."

PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) memastikan stok dan harga beras terkendali menjelang perayaan Nataru. Direktur Utama PT FSTJ, Pamrihadi Wiraryo mengatakan, hingga kini stok beras di pasar induk Cipinang mencapai 38 ribu ton atau meningkat 14 ribu ton dibandingkan bulan lalu.

Rata-rata harga beras premium pada 14 November 2023 dijual Rp 12.600 per kilogram (kg). Saat ini, harga tersebut mengalami penurunan menjadi Rp 11.135/kg. "Penurunan sekitar 11 persen," kata Pamrihadi.

Jaga Stabilitas Harga Bapok, Pemerintah Siapkan Langkah Intervensi

Kementerian Perdagangan juga merilis hasil pantauan harga pangan pada 679 pasar di 503 kabupaten/kota pada Jumat (22/12/2023) lalu, secara umum cenderung stabil ketimbang pekan sebelumnya. Misalnya harga cabai mulai mengalami penurunan seiring dengan datangnya musim panen di sentra produksi.

Sebagai contoh, harga cabai merah keriting turun menjadi Rp63.700/kg ketimbang pekan lu Rp72.800/kg, cabai merah besar turun jadi Rp64.600/kg dari sebelumnya Rp71.900/kg, serta cabai rawit merah yang melorot jadi Rp89.800/kg dari harga jual di minggu lalu Rp97.100/kg. "Artinya terkendali dan masih dalam sasaran inflasi 2—4 persen," ujar Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.

Selain itu, Kemendag juga tengah melakukan sejumlah langkah untuk upaya stabilitas harga pangan. Berikut tujuh upaya yang sedang digelar.

  •  Memantau perkembangan harga dan pasokan pada 679 pasar yang tersebar di 503 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
  • Mendorong produsen minyak goreng untuk memenuhi kewajiban domestic market obligation (DMO) dengan proporsi 40% Minyakita.
  • Meningkatkan kerja sama dengan Badan Pangan Nasional dan Bulog untuk mengakselerasi program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) Beras.
  • Berkolaborasi dengan Badan Pangan Nasional dan Pemerintah Daerah untuk mendorong subsidi ongkos murah dalam distribusi cabai.
  • Manajemen importasi bersama kementerian terkait.
  • Bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Kepolisian RI dalam pergerakan selama Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
  • Meningkatkan fungsi Satuan Tugas Pangan terhadap upaya spekulasi harga pangan.

Zulkifli mengatakan, "Kata kuncinya adalah kerja sama dan kolaborasi. Dengan bersinergi dengan pemangku kepentingan terkait, pemerintah jamin harga dan pasokan bapok terkendali sehingga masyarakat dapat tersenyum."

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//