Fenomena Deflasi Tak Melulu soal Daya Beli

Ilustrasi. (Dokumen Fakta.com/Putut Pramudiko)

FAKTA.COM, Jakarta - Deflasi masih terus terjadi dalam empat bulan beruntun. Pada Agustus 2024, deflasi tercatat 0,03%.

Mengutip penjelasan Kementerian Keuangan, deflasi merupakan fenomena penurunan harga yang ada di dalam suatu wilayah.

Menanggapi data itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini mengungkapkan, deflasi bukan fenomena baru. Menurut Pudji, fenomena deflasi secara beruntun pernah beberapa kali terjadi di Indonesia.

Berikut datanya:

Dari data-data itu, Pudji menyebutkan, deflasi terkait penurunan daya beli terjadi pada 2020 atau masa awal Covid-19. Saat itu, deflasi terjadi tiga bulan beruntun sejak Juli-September.

"Empat kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, kelompok makanan, minuman, dan tembakau, kemudian ada kelompok pakaian dan alas kaki, transportasi, serta komunikasi dan informasi, jasa keuangan," kata Pudji, Senin (2/9/2024).

Inflasi Makin Rendah, Simak Pergerakannya hingga Agustus

Sementara pada tahun ini, kata Pudji, fenomena deflasi didukung oleh sisi penawaran atau supply side.

"Yaitu andil deflasi disumbang karena penurunan harga pangan, seperti produk tanaman pangan, kemudian holtikultura, dan peternakan, baik karena biaya produksinya yang turun sehingga harga di tingkat konsumen juga ikut turun," ucap dia.

Hal itu juga seiring dengan panen raya, sehingga pasokan berlimpah dan akibatnya harganya juga ikut turun.

Meski begitu, Pudji menjelaskan, untuk menjaga daya beli, khususnya konsumsi makanan, maka diduga rumah tangga akan menahan konsumsi nonmakanannya. "Sehingga seharusnya terlihat pada penurunan demand konsumsi nonmakanan," tutur Pudji.

Sebut Inflasi Bisa 3,19 Persen, Tim Riset Bank Mandiri Wanti-wanti 2 Faktor

Adapun secara rinci, Pudji memaparkan;

  • Deflasi Mei 2024 terjadi dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan andil terbesar beras, daging ayam ras, tomat dan cabai rawit karena turunnya harga beras akibat panen raya.

  • Deflasi Juni 2024, andil terbesarnya bawang merah, tomat, dan ayam ras.

  • Deflasi Juli 2024, andil terbesar dari komoditas bawang merah, cabai merah, dan daging ayam ras.

  • Deflasi Agustus 2024, andil terbesarna bawang merah, daging ayam ras, tomat, dan telur ayam ras.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//