Fakta Menarik dari Utang Luar Negeri yang Bergerak Naik

Ilustrasi utang luar negeri. (Dokumen Fakta.com/Putut Pramudiko)

FAKTA.COM, Jakarta - Setelah sempat menyentuh level terendah sejak Oktober 2023, utang luar negeri (ULN) Indonesia mulai bergerak naik. Dalam satu bulan (dari April ke Mei 2024), nilainya bertambah US$9 miliar atau setara Rp144 triliun (kurs Rp16.000 per US$).

Mengutip keterangan Bank Indonesia, Senin (15/7/2024), total ULN Indonesia per Mei 2024 mencapai US$407,34 miliar dari posisi April 2024 US$398,34 miliar.

Dalam data Bank Indonesia, salah satu pendorong kenaikan ULN tersebut adalah utang Bank Indonesia itu sendiri. Di sini, nilainya US$18,78 miliar atau naik US$4,79 miliar (setara Rp76,64 triliun) dari posisi April 2024 US$13,99 miliar.

Fakta menarik dari utang Bank Indonesia ini adalah kenaikannya secara year on year (yoy) yang melesat 104,35% dari posisi Mei 2023 US$9,19 miliar. Secara lebih rinci, sebagian besar utang Bank Indonesia berasal dari surat utang.

Salah satunya melalui penerbitan sekuritas rupiah Bank Indonesia (SRBI). Sepanjang 2024 berjalan hingga 11 Juli, investor asing telah mengakumulasi SRBI hingga Rp153,2 triliun.

AS Setujui Utang RI Rp560 Miliar Dialihkan ke Program Ini

Di sisi lain, Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono menyampaikan, posisi ULN pemerintah pada Mei 2024 tercatat sebesar US$190,97 miliar. Secara tahunan, angka itu terkontraksi 0,8% (yoy), setelah pada April 2024 terkontraksi sebesar 2,6% (yoy).

"Perkembangan ULN tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada surat berharga negara (SBN) internasional dan domestik, seiring dengan sentimen positif kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia," kata Erwin.

Sementara itu, ULN swasta tercatat US$197,58 miliar atau turun 0,4% (yoy). Erwin menjelaskan, ULN swasta melanjutkan penurunan pada April 2024 yang mencapai 2,8%.

"Perkembangan ULN tersebut terutama bersumber dari lembaga keuangan (financial corporations) yang terkontraksi sebesar 2,6% (yoy)," kata Erwin menambahkan.

Menko Airlangga: Rasio Utang ke PDB Prabowo-Gibran Tetap di Bawah 40 Persen

Terlepas dari angka-angka itu, Erwin menyebut, ULN Indonesia tetap sehat. Hal ini, kata dia, tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tercatat sebesar 29,8%, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 85,9% dari total ULN.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//