Data Aset yang Diamankan Satgas BLBI Sepanjang September 2023

Ilustrasi. (Fakta.com/Bhimo Bhirawa)

FAKTA.COM, Jakarta - Pemerintah terus mengamankan sejumlah aset yang terkait Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Terbaru, melibatkan tanah dan bangunan dengan nilai Rp111,2 miliar.

"Aset tersebut berada di Jakarta Selatan," kata Ketua Satgas BLBI, Rionald Silaban dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (26/9/2023).

Dari jumlah itu, berikut rinciannya:

  1. Properti eks BPPN/eks BLBI di Jalan Sultan Iskandar Muda (d/h Jalan Arteri Pondok Pinang, Pejompongan) Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta berupa tanah sesuai SHGB No. 298/Kebayoran Lama a.n. PT Bank Umum Nasional seluas 283 m2 yang berasal dari eks Kreditur Bank Umum Nasional dengan perkiraan nilai Rp8,26 miliar.

  2. Properti eks BPPN/eks BLBI di Jalan Cilandak KKO No. 52, Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta berupa tanah sesuai SHM No. 358, 1406, 1407, dan 1411 a.n. Loka Prawira dengan luas keseluruhan 2.702 m2 yang berasal dari eks Debitur Loka Prawira, eks Kreditur Unibank (BBKU) dengan perkiraan nilai Rp48,7 miliar.

  3. Penyitaan barang jaminan dilakukan kepada debitur atas nama PT Primaswadana Perkasa Finance eks Bank Putra Surya Perkasa berupa sebidang tanah seluas 2.465 m2 yang terletak di Jalan RS. Fatmawati No. 37 RT0010/01, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta sesuai SHGB No. 9/Pondok Labu a.n. PT Primaswadana Perkasa dengan perkiraan nilai Rp54,24 miliar.

Rionald menjelaskan, aset tersebut disita dalam rangka penyelesaian kewajiban utang kepada negara yang hingga saat ini belum dipenuhi. "Total utang tersebut mencapai Rp1,56 triliun, belum termasuk Biad PPN 10%," ujar Rionald.

Sri Mulyani Tarik Gas Satgas BLBI Kejar Aset Rp79,79 Triliun

Sebelum melakukan penyitaan aset tersebut, Satgas BLBI telah menyita beberapa aset lainnya sepanjang September 2023. Berikut adalah datanya:

Data keterangan 6 September 2023:

  • Harta kekayaan PT Putra Surya Perkasa Intiutama yang dilakukan penyitaan berupa dua bidang tanah di Kelurahan Meruya Selatan, Kec. Kembangan, Jakarta Barat sesuai sesuai Sertipikat Hak Milik (SHM) No. 951 seluas 375 m2 a.n. Dwijanto Gondokusumo dan SHM No. 955 seluas 375 m2 a.n. Dwijanto Gondokusumo.

  • Harta kekayaan PT Gasindo Marine Indonesia yang dilakukan penyitaan berupa dua bidang tanah di Jl. Gelong Baru Utara II No. 1 (SHGB 4139) dan No. 36A (SHGB 4140), RT 015/RW 007, Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Kota Jakarta Barat atas nama Sasunto.

Data keterangan 15 September 2023:

  • Properti yang ditangani berada di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berupa tanah dengan luas keseluruhan 19.120 m2 yang terletak di Jl. Komplek Villa Bukit Nagrak Kav. 28 atau sekarang dikenal dengan Jl. Nagrak RT/RW 003/004 Desa Balekambang Kecamatan Nagrak sesuai SHM 96 dan 88. Aset properti tersebut berasal dari Dinasty Kreasi/Bank Tiara (BTO) dengan perkiraan nilai Rp11,1 miliar.

  • Properti di Jawa Timur berupa tanah dengan luas keseluruhan 202.662 m2 yang tersebar di dua kabupaten dan satu kota. Nilai perkiraan aset-aset di Jawa Timur tersebut mencapai Rp14,9 miliar.

Data keterangan 19 September 2023:

  • Properti eks BPPN/eks BLBI seluas 126.471 m2 di Desa Kedamaian dan Desa Campang Raya, Kecamatan Tanjung Karang Timur, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung yang berasal dari eks Bank Danamon (BTO). Berikutnya, properti eks BPPN/eks BLBI di Jalan RE. Martadinata (Kp. Duren), Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung seluas 124.283 m2 yang berasal dari eks Bank Umum Servitia (BBKU).

  • Properti eks BPPN/eks BLBI di Jalan RE. Martadinata, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung seluas 36.914 m2 yang berasal dari eks Bank Danamon (BTO).

Pesan Sri Mulyani ke Profesi Keuangan: Jangan Berkacamata Kuda

Sebagai tambahan informasi, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati pernah menyampaikan, satgas masih harus mengejar aset hingga Rp79,79 triliun hingga 31 Desember 2023. Dari jumlah itu, dia berharap Satgas BLBI bisa mencapai 50% dari target sebelum berakhirnya masa tugas.

"Sebelum penutupan BLBI ini kalau bisa masih bisa digas. Biasanya menjelang finish itu gasnya lebih kencang," kata Sri Mulyani, Selasa (6/6/2023).

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//