Warga Bali Dilarang Main Layangan, Ini Alasannya

Oleh Muhammad Yazid - fakta.com
05 Oktober 2023 05:47 WIB
Dokumen Pemkot Denpasar

FAKTA.COM, Jakarta - Selama dua pekan ke depan, Anda mungkin tidak melihat layang-layang di Pulau Bali. Sebab, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali telah melarang seluruh masyarakat yang ada di Bali untuk tidak menerbangkan layangan sampai 18 Oktober mendatang.

Larangan tersebut bertujuan sebagai persiapan pemerintah dalam menggelar Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States (KTT AIS) Forum 2023. Forum yang melibatkan 51 negara kepulauan itu akan dilangsungkan pada Senin-Selasa (10-11/10/2023).

MotoGP Mandalika Saksi Persaingan Ketat Francesco Bagnaia dan Jorge Martin

"Tidak bermain layang-layang pada periode tanggal 4 Oktober sampai dengan 18 Oktober 2023 di Provinsi Bali," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/10/2023).

Menurut Indra, pihaknya telah merilis surat imbauan yang ditujukan kepada bupati/walikota, bandesa agung majelis desa adat, bandesa madya, bandesa adat, komunitas layang-layang di Bali, serta seluruh warga Pulau Dewata. Imbauan berupa larangan bermain layangan mulai 4 hingga 18 Oktober depan.

Ingin Tiru Singapura dan Arab Saudi, RI Rumuskan Dana Pariwisata

Adapun rincian imbauan Pemprov Bali tersebut yaitu, 

  1. Memastikan agar penataan/perapian pohon di sepanjang jalan atau taman yang berdekatan dengan jaringan instalasi tenaga listrik dilakukan secara berkala untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
  2. Tidak bermain layang-layang dan/atau balon udara di bawah jaringan transmisi tenaga listrik karena hal tersebut disamping dapat membahayakan jiwa, juga dapat mengganggu kontinuitas aliran listrik kepada masyarakat.
  3. Tidak bermain layang-layang menggunakan benang yang berbahan gelas / logam.
  4. Tidak menginapkan layang-layang guna mengurangi resiko layang-layang terjatuh/benangnya bergesekan dengan jaringan instalasi tenaga listrik tegangan rendah/menengah.

Fokus empat program

AIS Forum merupakan platform yang mempertemukan 51 negara kepulauan dan pertama kali digagas pada 2017 silam. Lewat Dekarasi Manado pada 1 November 2018, forum ini secara resmi terbentuk serta akan fokus terhadap empat agenda utama.

Asap Karhutla di Indonesia Belum Ganggu Negara Tetangga

Keempat agenda yang dimaksud masing-masingnya yakni, pertama, mitigasi dan adatapsi perubahan iklim. Kedua, upaya pelestarian lingkungan laut atau program ekonomi biru sekaligus mendorong pariwisata laut sesuai asas lingkungan alam dan sosial budaya.

Ketiga, program pengantasan sampah plastik laut serta pengelolaan wilayah pesisir. Terakhir, AIS Forum juga berupaya merumuskan kebijakan maritim yang berkelanjutan serta mendukung upaya kelestarian keanekaragaman hayati.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//