Unjuk Rasa Pohuwato Ricuh, Kantor Bupati dan DPRD Dibakar

FAKTA.COM, Jakarta - Unjuk rasa ribuan warga dan masyarakat tambang di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo berakhir ricuh. Bahkan, Kantor Bupati serta Gedung DPRD Pohuwato jadi sasaran amuk massa hingga terjadi pengrusakan dan pembakaran.

Berdasarkan video dan foto unjuk rasa yang beredar di media sosial, tampak kobaran api serta kepulan asap menyelimuti Kantor Bupati dan kaca jendela yang telah pecah akibat lemparan massa. Bahkan, bentrokan warga dengan polisi juga tak terhindarkan.

Selain itu, aksi pengrusakan juga terjadi di kantor PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS), perusahaan tambang emas di wilayah tersebut. Masyarakat mengungkapkan kekesalannya lantaran belum selesainya pemberian tali asih atas penggunaan lahan milik warga dari anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MCG) tersebut.

Warga penambang kesulitan menjual

Ripal Maruf, salah seorang warga yang menyaksikan aksi tersebut mengatakan, demo besar-besaran terjadi akibat kekecewaan warga terhadap Pemkab Pohuwato. Pasalnya, pemerintah dinilai acuh menuntaskan persoalan tambang emas, yang sejatinya masih menjadi mata pencaharian utama warga.

"Penambang sangat kesulitan untuk menjual hasil tambang akibat kebijakan yang dikeluarkan aparat setempat yang membatasi adanya jual dan beli hasil pertambangan," kata Ripal ketika dihubungi FAKTA.COM, Kamis (21/9/2029).

Padahal, persoalan ini juga sudah lama diajukan warga ke Pemkab maupun DPRD Puhowato pada beberapa bulan silam. Namun sayangnya, hingga kini keluhan masyarakat tambang juga belum mendapat perhatian.

Ripal mengatakan,"Akibat dari demonstrasi tersebut beberapa bangunan pemerintah seperti Kantor Bupati Pohuwato mengalami kerusakan yang sangat parah dan bahkan sudah di lahap oleh si jago merah."

Polisi tak bawa senjata 

Sebelumnya, pada Kamis (21/9/2023) pagi, Polres Pohuwato juga telah menggelar apel siaga untuk pengamanan pemberian tali asih kepada masyarakat Pohuwato yang memiliki tanah di kawasan sekitar PT PETS. Apel tersebut dipimpin oleh Dir PAM Obvit Kombes Pol Slamet Hermawan.

Dalam amanatnya, Slamet meminta seluruh personel tetap siaga mengamankan proses pemberian tali asih yang dilaksanakan di Kesbangpol Kabupaten Pohuwato. Bahkan, ia juga meminta para personel tidak membawa senjata tajam dan senjata api dalam kegiatan pengamanan tersebut.

"Kewajiban kita untuk mengerahkan segala kekuatan yang ada untuk mengamankan objek vital yang ada, baik itu secara personal maupun properti yang ada di dalamnya," ujar Slamet laman siaran resminya.