Relokasi Rempang, 400 KK Masih Pikir-Pikir untuk Pindah

Dokumen BP Batam

FAKTA.COM, Jakarta - Sebanyak 400 kepala keluarga (KK) masih pikir-pikir untuk mengikuti program relokasi warga dari Pulau Rempang ke Pulau Galang, Kepulauan Riau. Hingga saat ini, Badan Pengelola (BP) Batam masih terus melakukan pendekatan intensif ke warga agar bersedia dipindah dari kampung halamannya.

"Jangan ada intervensi kepada masyarakat. Yakinlah pemerintah tak akan pernah menyengsarakan masyarakatnya,” kata Kepala BP Batam, Muhammad Rudi dkuti dalam keterangan persnya, Senin (25/9/2023).

Melunak, BP Batam: 28 September Bukan Batas Akhir Pengosongan Pulau Rempang

Sebagai informasi, BP Batam bersama PT Makmur Elok Graha (MEG) akan menggelar proyek pembangunan Kawasan Eco City di Pulau Rempang. Pelaksana proyek berencana mengosongkan wilayah pulau tersebut dan merelokasinya warganya ke Pulau Galang.

Adapun jumlah warga yang terdampak pembangunan diperkirakan mencapai 700 KK, dan membutuhkan lahan seluas 2.000 hektare (ha). Dari jumlah penduduk tersebut tersebut, per 23 September lalu, sekitar 200 KK yang telah bersedia untuk direlokasi.

Sedangkan sebanyak 400 KK hingga sekarang masih melakukan konsultasi kepada tim satuan tugas Rempang Eco-City. "Saya tak mau ada paksaan terhadap warga saya di Rempang,” kata Rudi.

Pusat Turun Tangan Selesaikan Sengkarut di Rempang

Perkampungan baru bagi warga relokasi

Rencananya, BP Batam akan membangun kawasan hunian baru dengan konsep marine city alias kota laut. Jumlah kaveling yang akan dibangun nantinya mencapai 3.000 unit di atas tanas seluas 471 ha di Pulau Galang.

Menurut Rudi, pihaknya berjanji akan melengkapi kawasan anyar dengan fasilitas umum dan fasilitas sosial yang memadai. Bahkan, kampung baru tersebut juga akan didukung dengan dermaga modern untuk mendukung aktivitas nelayan serta kegiatan bongkar muat.

Rudi menambahkan, sebelum perkampungan baru selesai dibangun BP Batam akan menyediakan kompensasi kebutuhan tempat tinggal dan biaya hidup untuk warga yang bersedia direlokasi. Ia mengatakan, “Tak usah kita ribut-ribut, mari gunakan kepala dingin untuk menyelesaikan permasalahan saat ini.”

Anak-Anak Korban Gas Air Mata di Pulau Rempang Ditangani Tim Medis

Leha (63 tahun), warga Sembulang Tanjung, mengaku siap untuk pindah ke hunian sementara. Dirinya dan keluarga juga telah mendaftar ke Kantor Camat Galang agar bisa menempati hunian tersebut.

"Tidak pernah ada paksaan dari tim. Kalau saya tak mendukung, tak mungkin saya datang ke Kantor Camat Galang untuk mendaftar,” ujarnya dikutip di laman BP Batam.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//