Diduga Hirup Gas Beracun, 4 Warga Cianjur Tewas Terjebak di Sumur

Oleh Gin gin Tigin Ginulur - fakta.com
06 Maret 2024 23:55 WIB
Proses evakuasi korban tewas terjebak dalam sumur di Cianjur. (Foto: Istimewa)

FAKTA.COM, Jakarta - Empat orang masing-masing Hada, Jajang, Didin, dan Wahab, tewas terjebak dalam sumur di Kampung Panahegan, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Rabu (6/3/2024) sore.

Ketua RW 02 Desa Gasol, Deni Hamdani mengatakan, insiden itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, Hada hendak memperbaiki mesin air di halaman rumahnya.

Saat membuka tutup sumur, kata Deni, Hada tiba-tiba tersungkur dan tercebur ke dasar sumur. Diduga, Hada tak kuat menghirup gas beracun yang berasal dari dasar sumur

"Kejadian itu sempat diketahui Jajang yang kemudian menolong Hada. Namun, karena kuatnya aroma gas beracun, Jajang juga ikut tercebur ke dalam sumur," kata Deni, kepada wartawan.

Jakarta tak Lagi Berstatus DKI, DPR Kebut Pembahasan RUU DKJ

Jajang masih sempat berteriak minta tolong. Didin yang mendengar teriakan Jajang, berusaha menolong. Nahas, Didin pun malah ikut terjebak dalam sumur. Hal serupa juga menimpa Wahab yang berniat menolong Didin.

"Kedalaman sumur diperkirakan sekitar delapan meter. Keempatnya terjebak di dalam sumur tersebut," kata Deni.

Warga yang megetahui kejadian tersebut langsung melapor ke Polisi. Tim SAR gabungan kemudian berusaha mengevakuasi korban dari dasar sumur. Didin, korban pertama yang berhasil dievakuasi pada pukul 17.33 WIB.

Berselang empat jam, Tim SAR kembali berhasil mengeluarkan jasad Wahab sekitar pukul 20.30 WIB.

Satu jam dari evakuasi korban kedua, tim SAR kembali berhasil mengangkat jasad Jajang. Korban keempat yakni Hada berhasil dievakuasi sekitar pukul 21.25 WIB.

Panduan Ibadah Ramadan, Ceramah tak Boleh Mengandung Politik Praktis

Kasie Operasi Basarnas Bandung, Supriono mengatakan, keempat korban tewas setelah menghirup gas metana yang ada di dalam sumur.

"Korban tewas, karena menghirup gas beracun (Metana). Jasadnya semua dibawa ke RSUD Sayang Cianjur untuk dilakukan autopsi," kata Supriono kepada wartawan di lokasi kejadian, Rabu (6/3/2024) malam.

Supriono menyebutkan, terdapat beberapa kendala dalam proses evakuasi keempat jasad korban. 

"Sempitnya diameter sumur menjadi kendala, selain itu semburan gas metana yang keluar dari dalam cukup kuat. Sehingga, personel harus ekstra hati-hati dengan mengenakan alat bantu pernapasan bertekanan udara atau Self Contained Breathing Apparatus (SCBA)," jelasnya.

Lebih lanjut Supriono mengatakan telah berkoordinasi dengan aparat kewilayahan untuk menutup dan mencegah warga berada di sekitar sumur. 

"Dari hasil deteksi alat uji gas, memang masih kuat. Jadi kita koordinasi dengan unsur TNI-Polri agar meminta warga untuk tidak membuka tutup sumur tersebut," tandasnya.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//