5 Fakta tentang Kasus Penganiayaan Santri di Ponpes Al Hanifiyah Kediri

Oleh Arie Dwi Budiawati - fakta.com
28 Februari 2024 17:30 WIB
Ilustrasi. (Dokumen Freepik)

FAKTA.COM, Jakarta – Belakangan ini publik digemparkan dengan kasus penganiayaan santri di pondok pesantren/ponpes Kediri, Jawa Timur.

Diketahui sang korban bernama Bintang Balqis Maulana. Korban yang berusia 14 tahun mengenyam pendidikan di Ponpes Al Hanifiyah Kediri, Jawa Timur.

Menurut penelusuran FAKTA.COM dari berbagai sumber, Rabu (28/2/2024), ada sejumlah fakta menarik tentang kasus penganiayaan Bintang. Berikut ini rinciannya.

Semula Dilaporkan Meninggal Akibat Terjatuh di Kamar Mandi

Dikutip dari akun Instagram @berita_gosip, Rabu (28/2/2024), ini bermula dari pihak keluarga korban yang mendapati korban—yang bernama Bintang Balqis Maulana—meninggal dunia. Menurut pihak ponpes, kakak sepupu Bintang melapor bahwa saudaranya meninggal dunia akibat terjatuh di kamar mandi. Pihak Ponpes Al Hanifiyah pun membawa korban ke rumah keluarganya tanpa melapor ke polisi. Sekadar informasi, korban dipulangkan ke keluarga pada 24 Februari 2024.

Pihak keluarga curiga dengan kondisi jenazah ketika sampai di rumah. Mereka tidak percaya bahwa kematian Bintang karena terjatuh di kamar mandi. Kasus kematian santri ini pun dilaporkan ke polisi.

Gibran Bicara Dana Abadi Pesantren, Kemenkeu Beri Tanggapan

Setelah diselidiki, ternyata korban meninggal bukan karena terjatuh di kamar mandi, melainkan karena mendapatkan penganiayaan. Polres Kediri Kota menemukan tindak pidana kekerasan dan menetapkan beberapa orang sebagai tersangka penganiayaan.

Korban Sempat Minta Tolong Dijemput

Dikutip dari NU Online, sang korban mengirimkan pesan kepada ibunya, Suyanti, lima hari sebelum meninggal. Dia meminta Suyanti untuk menjemput karena merasa ketakutan.

Sang ibu bertanya alasan Bintang merasa takut, tetapi tidak dijawab oleh korban. Sekadar informasi, pesan itu dikirim pada Senin (19/2/2024).

4 Tersangka Ditetapkan, Apa Motifnya?

Polisi menetapkan empat orang tersangka, yaitu MN (18), MA (18), AF (16), dan AK (17). Polisi menduga penganiayaan dilakukan berulang-ulang dan disebabkan oleh kesalahpahaman.

Suyati mengatakan salah satu tersangka AF, mengatakan korban dianiaya karena susah diatur. AF menuturkan hal ini ketika mengantarkan jenazah korban dari Kediri ke Banyuwangi. Dikatakan bahwa Bintang susah diatur, terlebih untuk ibadah. Itu yang menjadi alasan korban dipukul.

Adu Keren Visi Misi Capres-Cawapres di Sektor Pendidikan dan Pesantren

Pondok Pesantren Tidak Mengantongi Izin

Menurut rangkuman dari berbagai sumber, ternyata Ponpes Al Hanifiyah Kediri tidak berizin. Kementerian Agama menegaskan pondok pesantren itu tidak mengantongi Nomor Statistik Pesantren (NSP)

Sekadar informasi, Ponpes Al Hanifiyah Kediri berdiri pada 2014 dan menggelar pendidikan berupa MTQ Al-Hanifiyyah dan TPQ Al Hanifiyyah. Pengasuh pondok ini bernama Fatihunada, sering dipanggik Gus Fatih.

Ponpes Al Hanifiyyah memiliki 93 orang santri, yaitu 74 santri putri dan 19 santri putra.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//