Kronologi 2 Perempuan Pendaki Meninggal di Puncak Cartensz Papua

Proses evakuasi para pendaki Puncak Cartensz Pyramid, Pegunungan Jayawijaya, Mimika, Papua Tengah, Minggu (2/3/2025). (ANTARA/HO-Kantor SAR Timika)
FAKTA.COM, Jakarta - Dua anggota rombongan pendaki Puncak Cartensz Pyramid, Pegunungan Jayawijaya, Mimika, Papua Tengah, meninggal dalam perjalanan turun. Simak kisah evakuasinya berikut.
"Benar ada dua pendaki [perempuan] asal Jakarta dan Kota Bandung (sesuai domisili KTP) meninggal dunia karena mengalami hipotermia," kata Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman, Minggu (2/3/2025) dikutip dari Antara.
Dua korban itu antara lain, pertama, Elsa Laksono. Ia meninggal dunia saat perjalanan turun dari Puncak Carstenz Pyramid karena indikasi terkena gejala acute mountain sickness (AMS). Korban dievakuasi ke RSUD Mimika pada pukul 06.10 hingga 09.26 WIT.
Kedua, Lilie Wijayanti Poegiono. Ia juga dinyatakan meninggal dunia terkena gejala AMS saat turun dari Puncak Gunung Carstenz Pyramid pada Sabtu (1/3/2025) sekitar pukul 02.07 WIT. Itu terjadi setelah dievakuasi oleh rekan dan guide pendamping di Teras Dua. Dia dijadwalkan akan dievakuasi pada hari ini.
Direncanakan, keduanya akan diterbangkan ke Jakarta pada hari ini juga dengan menggunakan pesawat Lion Air.

Lilie Wijayati meninggal saat mendaki puncak tertinggi ketujuh di Indonesia yang didatanginya. (dok Facebook lilie.wijayati)
Kronologi
Salah satu pendaki yang selamat, yakni Indira Alaika, menuturkan kronologi kejadian ini dalam Insta Story-nya.
Mulanya, rombongan berangkat dari Bandara Moses Kilangin, Timika, menuju Base Camp Yellow Valley Carstensz Pyramid, dengan menggunakan helikopter.
Menurut keterangan Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, rombongan berangkat dengan helikopter milik PT Komala Indonesia jenis AS 350 B3 (PK-KIE) ke Yellow Valley pada Rabu (26/2/2025) pukul 07.00-09.50 WIT.
Setelah sampai di base camp, Indira menyebut rombongan melaksanakan aklimatisasi selama dua hari. Mereka juga melakukan kegiatan aklimatisasi dan latihan teknis hingga Teras 1 (teknik ascending dan descending).

Pendaki Cartenz Elsa Laksono merupakan dokter gigi yang pernah dinas militer. (dok. akun X Andreas Harsono/Facebook elsa.laksono)
Rombongan Pendaki yang berjumlah 20 orang berangkat untuk melakukan summit atau muncak dari Base Camp Yellow Valley menuju Puncak Carstensz pukul 04.00 WIT. Mereka terdiri dari lima orang guide, tujuh WNI pendaki, enam WNA pendaki, dan dua pendaki Taman Nasional Lorentz.
Pada saat pendakian itu, rombongannya yang berjumlah 5 pendaki dilanda "cuaca sangat buruk (hujan salju, hujan deras, dan angin kencang sehingga menyebabkan hypotermia)."
"2 pendaki meninggal dunia Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono bertempat di Teras 2, pada saat perjalanan turun dari Puncak Cartensz akibat cuaca yang sangat buruk sehingga menyebabkan Hypotermia."
Tiga pendaki yang selamat, yakni dirinya, Alvin Reggy, dan Saroni, terjebak dan terpaksa bermalam di area Summit Ridge dekat puncak hingga menunggu tim SAR datang keesokan harinya.
Kepala Kantor SAR Timika I Wayan Suyatna mengungkapkan pihaknya menerima laporan permintaan evakuasi 15 orang anggota tim pendaki Puncak Cartensz Pyramid pada Minggu (2/3/2025) pukul 00.46 WIT.
Indira melanjutkan tim base camp melakukan briefing untuk mengupayakan pertolongan terhadap korban dan sekitar pukul 20.45 WIT. Nurhuda, guide WNI, tiba di base camp sendirian dengan gejala hipotermia, dan meminta bantuan kepada tim.
"Beliau istirahat sebentar untuk kembali naik membantu pendaki yang ada di atas."
Sementara, Yustinus Sondegau, guide lokal, kemudian berusaha naik untuk mencapai tiga pendaki di summit ridge, termasuk dirinya, dengan membawa bantuan sleeping bag, fly sheet, air panas, dan radio.

Puncak Cartenz bagian dari pegunungan Jayawijaya di Papua. Pegunungan ini jadi satu-satunya lokasi bersalju di Indonesia. (ANTARA News/istimewa)
"Tetapi upaya tersebut terhenti di Teras Besar karena cuaca semakin memburuk," ungkap dia.
Pada perjalanan turun, Yustinus bertemu dengan Luddy dan mendampingi Luddy hingga ke Base Camp. Seluruh peralatan yang dibawa, ditinggal di Teras Besar.
Guide Nepal Dawa Gyalje Sherpa juga mencoba naik untuk memberikan pertolongan untuk memberikan pertolongan terhadap Lilie dan Elsa, yang kemudian meninggal dunia. Namun, ia terhenti di Teras 2.
Poxy dan Damar, guide lokal, kembali mencoba naik ke Teras 2 untuk memberikan bantuan. Namun, Lilie dan Elsa telah dinyatakan meninggal dunia.
Untuk menyelamatkan tiga yang tersisa, tim penyelamat yang terdiri atas tiga Guide international, yakni Garret Madison, Tashi Sherpa, Ben Jones, menuju Summit Ridge.
"Tashi, Garret dan Ben bertemu dengan 3 pendaki (Indira, Alvin dan Saroni) menginformasikan ke basecamp bahwa semuanya masih hidup dan dalam kondisi kritis."
"Tim Rescue memberikan pertolongan pertama dan menormalisasi dengan mengganti pakaian, memberikan isotonik, makanan, obat-obatan," lanjutnya.
Rombongan terpisah
Rombongan besar pendaki itu juga menyertakan nama musisi Fiersa Besari.
Menurut Hildiario, rombongan Fiersa Besari berbeda dengan tim Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono yang meninggal dunia karena mengalami hipotermia saat melakukan pendakian di Puncak Cartensz Pyramid.
"Saat ini Fiersa Besari dan rombongan telah berada di salah satu hotel di Timika," kata Kapolres Mimika.
"Berdasarkan data yang diterima pada Sabtu (1/3) pukul 22.48 WIT Fiersa Besari dan rombongan tiba di basecamp sementara pada Minggu (2/3) pukul 02.07 WIT diketahui dua orang telah meninggal dunia," tutur dia.

Penyanyi Fiersa Besari masuk rombongan pendaki Cartensz yang selamat. (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) juga memastikan 13 orang pendaki Puncak Cartensz Pyramid dalam kondisi selamat, termasuk Fiersa Besari bersama tiga orang warga negara asing (WNA).
"Fiersa bersama tiga WNA asal Turki dan Rusia selamat," Wayan Suyatna.
Selain itu, lima orang guide atau pemandu pendakian atas nama Nurhuda, Alvin Perdana, Arlen Kolinug, Jeni Dainga, dan Ruslan juga dipastikan selamat.
"Fiersa, korban yang selamat sudah berada di base camp Lembah Kuning," kata dia.
Proses evakusasi ini turut melibatkan tim petugas gabungan dari TNI AD Timika, TNI AL Timika, Brimob Timika, Polsek Tembagapura dan petugas PT Freeport Indonesia. (ANT)