Waspada Cuaca Ekstrem, Ini Dampaknya bagi Lalu Lintas Laut-Udara

Ilustrasi hujan
FAKTA.COM, Jakarta - Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan, musim hujan diprediksi akan mengalami puncak pada Januari-Februari 2025. Namun, hujan disertai cuaca ekstrem juga sebagian akan terjadi Desember.
Dwikorita juga menyampaikan wilayah-wilayah yang akan dilanda hujan deras dan cuaca ekstrem hampir merata di seluruh wilayah Indonesia, utamanya di Jawa Barat.
"Jawa Barat itu selalu. Kemudian biasanya Kalimantan. Sumatra, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Sumatra Utara. Kemudian di Jawa Tengah itu sering. Sebagian Jawa Timur," tutur Dwikorita di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (12/11/2024).
Selain itu, wilayah-wilayah yang akan terkena hujan deras dan cuaca ekstrem juga tersebar di Kalimantan, Maluku, Maumere, dan Nusa Tenggara Timur.
"Hampir merata. Maka dari itu mohon terus melihat atau memonitor perkembangan informasi cuaca, info BMKG agar lebih presisi," ucap Dwikorita.
Menurut Dwikorita, hujan deras disertasi cuaca ekstrem berdampak pada gelombang tinggi dan angin kencang di laut. Selain itu, kerap terjadi juga arus yang kuat.
"Namun itu sudah ada perkiraannya untuk 5 hari ke depan atau bahkan 10 hari ke depan. Sepuluh hari ke depan di perairan mana saja itu ada warna-warnanya yang lepas pantai itu warna mulai oranye (jingga) sampai nanti berubah menjadi merah atau sampai pink gitu ya," jelas Dwikorita.
Sedangkan, dampak bagi penerbangan adalah kerap terjadinya wind shear yang menyebabkan pesawat menjadi sleep.
Windshear adalah perubahan kecepatan dan/atau arah angin secara tiba-tiba. Namun, para pilot dapat memantau informasi prakiraan cuaca 6 jam sebelum penerbangan.
"Untuk pilot itu 6 jam sebelum terbang itu sudah bisa mendownload informasi prakiraan cuaca selama penerbangan. Dan itu selalu di-update lewat jalur mana saja itu sudah ketahuan awan-awan yang membuat turbulensi. Dan juga peringatan dini ekstrem, misalnya mau take off mendadak terjadi windshear bisa membuat pesawat itu sleep. Itu diinformasikan oleh BMKG paling lambat sekitar 30 menit sebelum kejadian," pungkasnya.