Fakta.com
    !
FOCUS
FOCUS
Fakta.com
Politik
Politik
Update
Update
Hukum
Hukum
Daerah
Daerah
Ekonomi
Ekonomi
Pangea
Pangea
Teknologi
Teknologi
Humaniora
Humaniora
Memoar
Memoar
Data
Data
Infografik
Infografik
Tematik
Tematik
Program
Program
Survey
Survey
Flash Video
Chicken Skin
Paradox
Roots
Ytta
Spotlight
  • ●

    Tentang Kami
  • ●

    Redaksi
  • ●

    Pedoman Media Siber
  • ●

    Kode Etik Jurnalistik
  • ●

    Terms of Service
  • ●

    Disclaimer
  • ●

    Kerjasama
  • ●

    Bergabung di Fakta?
Fakta
Politik
Politik
Update
Update
Hukum
Hukum
Daerah
Daerah
Ekonomi
Ekonomi
Pangea
Pangea
Teknologi
Teknologi
Humaniora
Humaniora
Memoar
Memoar
Data
Data
Infografik
Infografik
Tematik
Tematik
Program
Program
Survey
Survey
Flash Video
Chicken Skin
Paradox
Roots
Ytta
Spotlight
  • ●

    Tentang Kami
  • ●

    Redaksi
  • ●

    Pedoman Media Siber
  • ●

    Kode Etik Jurnalistik
  • ●

    Terms of Service
  • ●

    Disclaimer
  • ●

    Kerjasama
  • ●

    Bergabung di Fakta?
Interactive
Games
Video
Log In
ads
ads
  1. Home
  2. nasional
  3. BSSN: Server Pusat Data Nasion...

BSSN: Server Pusat Data Nasional Diserang Ransomware Jenis Baru

Kepala BSSN Hinsa Siburian (Dok. Fakta)

Kepala BSSN Hinsa Siburian (Dok. Fakta)

Google News Image

FAKTA.COM, Jakarta - Pemerintah memastikan server Pusat Data Nasional (PDN) akan segera pulih seluruhnya setelah down pada Kamis (20/6/2024) lalu. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) turut tangan dalam mempercepat proses pemulihan PDN akibat serangan cyber ini.

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian menjelaskan, bahwa serangan cyber terhadap PDN terjadi pada PDN sementara yang berada di Surabaya, yang dikelola pihak ketiga. 

"Insiden ini adalah serangan cyber dalam bentuk Ransomware BrainChipper," ujar Hinsa Siburian dalam konferensi pers di Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (24/6/2024).

Menurut Hinsa, setelah mengetahui jenis serangan tersebut, BSSN mengambil jenis sampel untuk mengantisipasi serangan serupa di tempat lain. Melalui audit digital forensik, ditemukan ini merupakan serangan cyber jenis terbaru. 

"Jadi Ransomware ini jenis terbaru ransomware lockbit 3.0, setelah lihat dari sample sementara dari forensik," imbuhnya.

BSSN juga mengambil berbagai bukti, utamanya dari data-data yang dikabarkan bocor dari PDN hingga masuk ke dark web. Menurut Hinsa, data-data kepolisian yang tersebar di dark web telah dipastikan oleh Polri merupakan data-data lama.

Upaya pemulihan PDN dilakukan oleh BSSN, Kementerian Komunikasi, Informatika (Kominfo), Polri, Telkom dan mitra penyelenggara lain, agar server PDN segera pulih, dan layanan publik kembali berjalan. Saat ini, layanan keimigrasian yang disebutkan paling banyak terdampak juga telah berangsur pulih.

"Kami dalam hal ini menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, terutama terkait imigrasi. Upaya pemulihan sudah dirumuskan, diharapkan dengan cepat masalah ini bisa diatasi dengan baik," ujar Hinsa.

Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan menambahkan bahwa sebanyak 210 instansi dan lembaga terkait yang terdampak akibat gangguan pada server PDN.

"Dari data yang berdampak 210 instansi, baik pusat maupun daerah. Paling terdampak imigrasi, dan telah berhasil melakukan relokasi data dan menyalakan layanannya kembali," kata Semuel.

Bagikan:
Pusat data nasionalkominfo
ADS

Trending

Update News