Sejarah 27 Februari 2007, Istano Basa Pagaruyung Terbakar

Istano Basa Pagaruyung terbakar pada 27 Februari 2007. (Foto: Wikipedia)
FAKTA.COM, Jakarta – Salah satu istana bersejarah yang ada di Sumatera Barat, Istano Basa Pagaruyung, terbakar pada 27 Februari 2007. Kebakaran ini menghanguskan sejumlah dokumen dan benda-benda peninggalan bersejarah.
Menurut penelusuran Fakta.com dari berbagai sumber, Kamis (27/2/2025), kebakaran itu terjadi akibat petir yang menyambar di puncak istana. Insiden itu terjadi pada 27 Februari 2007 sekitar pukul 19.10 WIB.
Istano Basa Pagaruyung kemudian dibangun kembali, lalu diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2013.
Sekadar informasi, Etmi Hardi dalam Minangkabau: Perkembangan Sejarah dan Kebudayaan (2020) menjelaskan bahwa Istana Pagaruyung merupakan kerajaan yang pernah menguasai seluruh Alam Minangkabau, Sumatera Barat. Bahkan pada masa kejayaannya, kerajaan ini pernah menguasai seluruh wilayah Sumatera Tengah.
Istano Basa Pagaruyung terletak di Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Istana yang menjadi salah satu ikon pariwisata Sumatera Barat ini berjarak kurang lebih 5 kilometer dari pusat Kota Batusangkar.
Istana yang saat ini berdiri merupakan replikasi dari yang aslinya. Istana yang asli terletak di atas bukit Batu Patah, namun dibakar habis pada 1804 oleh kaum Paderi yang kala itu memerangi para bangsawan dan kaum adat. Istana tersebut kemudian didirikan kembali namun kembali terbakar pada 1966.
Pada 27 Desember 1976, upaya rekonstruksi ulang kembali dilakukan yang ditandai dengan peletakan tunggak tuo (tiang utama) oleh Gubernur Sumatera Utara saat itu Harun Zain. Pembangunan ini dilakukan karena Istano Basa Pagaruyung merupakan simbol adat Minangkabau, sekaligus guna mempertahankan eksistensi adat Minangkabau.
Pada tahun yang sama, Istana Pagaruyung ditetapkan menjadi situs cagar budaya dan dibuka sebagai objek wisata untuk masyarakat umum. Hal tersebut sesuai dengan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanah Datar.
Istano Basa Pagaruyung pertama kali didirikan oleh Adityawarman pada 1347-1375.
Adityawarman merupakan panglima perang Majapahit yang juga keturunan dari Kerajaan Dharmasraya (Melayu), sebagaimana disebutkan dalam Prasasti Kubu Rajo, Prasasti Pagaruyung, dan Prasasti Suroaso.
Pada awalnya Kerajaan Pagaruyung yang dipimpin oleh Adityawarman menganut agama Buddha. Lalu, pada pertengahan abad ke-16 Kerajaan Pagaruyung memeluk agama Islam.
Saat itu Kerajaan Pagaruyung dipimpin oleh Sultan Alif. Kerajaan Pagaruyung terbagi menjadi tiga luhak, yakni Luhak Agam (sekeliling Bukit Tinggi), Luhak Tanah Datar (Selingkar Batusangkar), dan Luhak Lima Puluh Kota (sekitar Payakumbuh).
(Penulis: Daffa Prasetia)