Fakta.com

BRIN Temukan 13 Situs Geosite Berskala Internasional di Kebumen

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di wilayah Geopark Kebumen, Jawa Tengah. (ANTARA/HO-BRIN)

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di wilayah Geopark Kebumen, Jawa Tengah. (ANTARA/HO-BRIN)

FAKTA.COM, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan sebanyak 13 situs warisan geologi atau geosite bernilai internasional di wilayah Geopark Kebumen, Jawa Tengah.

Penemuan tersebut akan diajukan oleh Komite Nasional Indonesia untuk Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) atau KNIU untuk memenuhi syarat Geopark Kebumen menjadi UNESCO Global Geopark.

"BRIN juga telah melaksanakan inventarisasi di wilayah Kebumen. Inventarisasi tersebut menemukan 13 geosite bernilai Internasional, terdapat lima geosite milik BRIN yang mempunyai nilai internasional," kata Peneliti Pusat Riset Sumber Daya Geologi BRIN Chusni Ansori melalui keterangan di Jakarta, Kamis (1/8/2024).

Chusni memaparkan sejumlah geosite tersebut antara lain Lava Bantal - Watu Kelir di Seboro, Rijang dan Lempung merah di Wagirsambeng, Columnar Joint Gunung Parang, serta Batu Gamping Numulites di Jatibungkus dan Karangsambung.

Untuk ditetapkan menjadi sebuah UNESCO Global Geopark, kata dia, sebuah geopark harus memiliki beberapa pilar yakni penelitian dan pendidikan, konservasi, dan pengembangan ekonomi secara berkelanjutan.

"BRIN sangat relevan untuk ikut mendukung Geopark Kebumen menjadi UNESCO Global Geopark, karena terkait tugas dan fungsi penelitian dan pendidikan. Di dalam Rencana Aksi Nasional Pengembangan Geopark, BRIN juga berada di pilar riset dan edukasi bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ujarnya.

Chusni menambahkan pihaknya juga ikut mengelola kawasan cagar alam geologi di Karangsambung di bagian utara Geopark Kebumen.

Menurutnya, BRIN memiliki sejarah riset panjang terkait dengan kawasan Karangsambung, Kebumen, dan sekitarnya yang dapat mendukung Geopark Kebumen menjadi UNESCO Global Geopark.

Riset yang telah dilakukan BRIN, lanjutnya, merupakan riset terkait budaya dengan parameter geologi, keragaman geologi, geomorphosite assessment, asesmen terhadap situs-situs, struktur geologi, dan yang terbaru kemanfaatan geopark terkait dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

"Dari sekian banyak data publikasi internasional yang BRIN lakukan dapat menjadi penguat international value Geopark. Tim dari BRIN juga ikut merumuskan dossier, tema, serta area kerja geopark Kebumen sebagai research and education Geopark," tuturnya.

Untuk diketahui, pada tahun ini sejumlah asesor UNESCO telah meninjau Geopark Kebumen untuk menilai kesesuaian antara proposal yang diajukan dengan kondisi lapangan dan menilai kemancanegaraan suatu geosite.

Sejauh ini sekitar 60 persen riset yang dilakukan di lokasi tersebut telah berhasil menembus publikasi internasional. Hasil riset tersebut mempengaruhi nilai kemancanegaraan suatu geosite.(ANT)

geosite
geopark kebumen
geopark
brin