1,2 juta Anak di Pasifik Terkena Dampak Krisis Iklim
Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell bersama siswa dari sekolah dasar Utanlangi di Nguna, yang hancur akibat siklon kembar pada tahun 2023. (Dok. UNICEF)
FAKTA.COM, Jakarta - Lebih dari 1,2 juta anak di Pasifik terkena dampak krisis iklim, yang memengaruhi kesehatan, kesejahteraan, dan kelangsungan hidup anak-anak.
Dengan target emisi untuk mengekang pemanasan global yang sangat jauh dari sasaran dan pendanaan untuk pengurangan risiko bencana dan adaptasi yang sangat kurang, masa depan mereka sebagian besar bergantung pada para pembuat keputusan di negara-negara yang lebih besar dan lebih kaya yang terus menunda-nunda.
Sebagai tanggapan, UNICEF menyerukan kepada semua negara untuk berkomitmen melindungi anak-anak dengan lebih baik dalam rencana aksi iklim nasional mereka, dan untuk menginvestasikan sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan rencana tersebut.
“Namun sejujurnya, komitmen iklim saat ini gagal melindungi anak-anak. Komitmen ini gagal karena tidak mengatasi dampak perubahan iklim yang unik dan tidak proporsional terhadap anak-anak," kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell dalam pernyataan resminya, dikutip pada Selasa (23/7/2024).
Komitmen ini tidak cukup memperkuat layanan yang diandalkan anak-anak – seperti kesehatan, pendidikan, keadilan, dan sistem pangan.
Mereka tidak mencakup semua hak dan peran anak-anak dan kaum muda sebagai pemangku kepentingan dan penggerak perubahan. Kita memerlukan langkah-langkah yang lebih berani dan inovatif.
Di Pasifik, UNICEF telah menerapkan solusi keuangan inovatif dengan inisiatif Today and Tomorrow, mekanisme keuangan risiko bencana dan iklim terpadu pertama di dunia yang secara khusus ditujukan dan dirancang untuk anak-anak.
Today and Tomorrow memungkinkan kita untuk melindungi hingga 14 juta anak-anak dan keluarga dari siklon tropis di delapan negara selama tiga tahun, termasuk di Fiji, Vanuatu, dan Kepulauan Solomon.
Sejak dimulai, program percontohan ini telah merilis lebih dari US$ 4,5 juta dalam pembayaran asuransi parametrik termasuk lebih dari US$ 380.000 dalam pembayaran yang dipicu oleh enam siklon di tiga negara Kepulauan Pasifik.
“Sudah saatnya para pembuat keputusan berkomitmen penuh untuk mengambil tindakan dan agar keuangan iklim yang peka terhadap anak ditingkatkan secara radikal," ujar Russell.
Menurutnya, Pemerintah dapat meninggalkan warisan terbaik dengan berinvestasi dalam tindakan iklim yang berani dan berfokus pada anak yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak dan generasi mendatang.