Fakta.com
    !
FOCUS
FOCUS
Fakta.com
Politik
Politik
Update
Update
Hukum
Hukum
Daerah
Daerah
Ekonomi
Ekonomi
Pangea
Pangea
Teknologi
Teknologi
Humaniora
Humaniora
Memoar
Memoar
Data
Data
Infografik
Infografik
Tematik
Tematik
Program
Program
Survey
Survey
Flash Video
Chicken Skin
Paradox
Roots
Ytta
Spotlight
  • ●

    Tentang Kami
  • ●

    Redaksi
  • ●

    Pedoman Media Siber
  • ●

    Kode Etik Jurnalistik
  • ●

    Terms of Service
  • ●

    Disclaimer
  • ●

    Kerjasama
  • ●

    Bergabung di Fakta?
Fakta
Politik
Politik
Update
Update
Hukum
Hukum
Daerah
Daerah
Ekonomi
Ekonomi
Pangea
Pangea
Teknologi
Teknologi
Humaniora
Humaniora
Memoar
Memoar
Data
Data
Infografik
Infografik
Tematik
Tematik
Program
Program
Survey
Survey
Flash Video
Chicken Skin
Paradox
Roots
Ytta
Spotlight
  • ●

    Tentang Kami
  • ●

    Redaksi
  • ●

    Pedoman Media Siber
  • ●

    Kode Etik Jurnalistik
  • ●

    Terms of Service
  • ●

    Disclaimer
  • ●

    Kerjasama
  • ●

    Bergabung di Fakta?
Interactive
Games
Video
Log In
ads
ads
  1. Home
  2. lingkungan
  3. Gerakan 'All Eyes on Papua' Ke...

Gerakan 'All Eyes on Papua' Kembali Gelar Aksi Damai di MA

Perwakilan Suku adat Awyu dan Moi Sigin menggelar aksi damai di depan Mahkamah Agung, Senin (22/7/2024). (FAKTA/ Aria Indra)

Perwakilan Suku adat Awyu dan Moi Sigin menggelar aksi damai di depan Mahkamah Agung, Senin (22/7/2024). (FAKTA/ Aria Indra)

Google News Image

FAKTA.COM, JAKARTA- Perwakilan suku adat Aywu dan subsuku Moi Sigin kembali menggelar aksi damai di depan gedung MA (Mahkamah Agung), Jakarta Pusat, Senin (22/7/2024).

Kedatangan mereka dari Papua dalam rangka mempertahankan hak hutan adat mereka yang terancam dari sejumlah perusahaan sawit. Mereka menggelar aksi dengan menggunakan pakaian adat Papua.

Aksi ini diikuti oleh beberapa perwakilan organisasi dan masyarakat sipil. Mereka membawa atribut yang menyuarakan beberapa pesan seperti “Selamatkan Hutan Adat & Manusia Papua” dan “All Eyes on Papua”.

Dalam aksi tersebut, masyarakat adat menerima dukungan 253.823 tanda tangan petisi publik yang kemudian diserahkan ke MA.

Petisi ini berisi desakan kepada Hakim MA agar berpihak pada rakyat adat Aywu dan Moi Sigin atas hutan mereka yang menjadi ruang penghidupan.

Selain petisi, tujuan aksi tersebut juga untuk mempertanyakan perkembangan tuntutan masyarakat adat Papua pada Mei lalu, yaitu gugatan Hendrikus Woro, Pejuang Lingkungan Hidup Aywu, yang menggugat izin konsesi PT Indo Asiana Lestari (IAL).

Sampai saat ini, Hendrikus belum mendapatkan informasi tentang nomor registrasi perkara kasasi yang masyarakat Awyu dan Moi Sigin daftarkan ke MA.

“Kami ingin menanyakan kepada Mahkamah, bagaimana perkembangan gugatan kami, apakah Mahkamah memprosesnya atau tidak?"ujar Hendrikus.

Kuasa Hukum Masyarakat Adat Suku Awyu dan Moi, Sayangkan Belum adanya Undang-Undang Masyarakat Adat

Ia berharap ada perkembangan dari gugatan tersebut. Apalagi butuh upaya besar untuk mereka kembali ke MA, mengingat lokasi Papua sangat jauh dari MA.

"Kami sampai dua kali datang jauh-jauh dari Papua, ini karena kami menunggu-nunggu putusan yang menyelamatkan hutan adat kami,” tambahnya.

Anggota Tim Advokasi Selamatkan Hutan Papua dari Yayasan Pusaka Bentala Rakyat, Tigor Hutapea, menyambut positif petisi dukungan dari masyarakat.

“Petisi dukungan 253.823 tanda tangan dari masyarakat, dan gerakan AllEyesOnPapua merupakan bukti kepedulian publik terhadap suku Moi dan Aywu,” ucap Tigor di lokasi.

Petisi dukungan tersebut diserahkan masyarakat adat Awyu dan Moi ke lima hakim Humas MA.

“Para hakim MA akan meneruskan petisi ini ke Hakim Agung di kamar Tata Usaha Negara,” kata Tigor.

Tigor mengatakan hakim MA akan berkomitmen dalam membela masyarakat adat dengan menerapkan PMA Nomor 1 Tahun 2023 tentang Pedoman Mengadili Perkara Lingkungan Hidup.

“Ini sedikit kabar baik. Semoga perkara yang sedang ditelaah membuahkan hasil baik untuk masyarakat adat dan masa depan hutan Papua,” ujarnya.

Bagikan:
Masyarakat adathutan adatsuku AywuAll Eyes on PapuaPetisisuku moi
Loading...
ADS

Trending

Update News