FAKTA.COM, Jakarta - Suhu di India tercatat mencapai 50 derajat Celsius. Masyarakat setempat tidak bisa berbuat banyak karena gelombang panas.
Dikutip dari Arab News, Kamis (30/5/2024), suhu terpanas ada di daerah gurun Phalodi, Rajasthan, India. Pada Selasa (29/5/2024), suhu di sana mencapai 50,5 derajat Celsius.
Sementara itu, di New Delhi, suhunya mencapai 49,9 derajat Celsius.
Panas ekstrem itu membuat masyarakat tidak bisa berkutik, terutama pedagang kaki lima. Seorang penjual gorengan di New Delhi, Roop Ram, kesulitan menjual gorengan.
"Semua orang ingin tinggal di dalam rumah," ujar Ram.
Pria berusia 57 tahun ini tinggal di rumah bersama istri dan dua anaknya. Kipas angin kecil tidak bisa mengusir panas dari hunian itu.
"Saya tidak yakin apa lagi yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Kami hanya menunggu musim hujan," ujar dia.
Seorang penjual perhiasan, Rani, merasa hawanya lebih panas. Untuk mendinginkan tubuhnya, dia membawa bekal botol air mineral.
"Saya mencoba mengisi ulang botol itu dari siapa pun di sekitar," kata wanita berusia 60 tahun.
Pasokan Berkurang, Air Pun Dijatah
Pihak berwenang mengingatkan risiko kekurangan air akibat panas terik di ibu kota. Otoritas pun mengurangi pasokan ke beberapa daerah.
Menteri Perairan Delhi, Atishi Marlena, mengimbau masyarakat untuk boros air.
"Untuk mengatasi masalah kelangkaan air, kami mengambil sejumlah langkah seperti mengurangi pasokan air dari dua kali sehari menjadi satu hari sekali di berbagai daerah," ujar Atishi, seperti yang dikabarkan Indian Express.
Pemerintah setempat mengalokasikan pasokan air ke daerah-daerah yang kekurangan air. Disebutkan juga bahwa stok air hanya bertahan 15-20 menit sehari.
Sementara itu, gelombang panas juga menghantam negara tetangga India, Pakistan. Negara itu mengalami heat wave selama seminggu. Puncaknya pada Minggu (26/5/2024), yaitu 53 derajat Celsius di Mohenjo Daro, Sindh, Pakistan.