Laba Turun Lagi, Telkom Kembali Ungkap Kondisi Investasi Telkomsel di GOTO
Gedung Telkom. (Dokumen Telkom)
FAKTA.COM, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk melanjutkan tren penurunan laba bersih. Dalam enam bulan tahun ini, nilainya Rp11,8 triliun atau turun 7,1% dari periode sama 2023 Rp12,7 triliun.
Dalam laporan keuangan perseroan yang dirilis Senin (29/7/2024), kinerja keuangan Telkom tertekan biaya dan beban. Terlebih, pendapatan perseroan hanya naik 2,45% dari Rp73,5 triliun menjadi Rp75,3 triliun.
Salah satu beban paling besar adalah beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi yang nilainya Rp19,5 triliun. Angka itu naik 1,6% dari Rp19,2 triliun pada semester I-2023.
Selain itu, Telkom juga masih harus menanggung kerugian yang belum direalisasikan dari investasi Telkomsel pada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Per 30 Juni 2024, Telkomsel menilai nilai wajar investasi di GOTO dengan menggunakan nilai pasar Rp50 per saham.
Dari situ, jumlah rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GOTO per 30 Juni 2024 menjadi sebesar Rp854 miliar. Angka ini naik dari periode kuartal I-2024 Rp403 miliar.
Saat itu, Telkomsel menilai investasi di GOTO menggunakan nilai pasar Rp69 per saham.
Sebagai informasi, penurunan laba Telkom di semester I-2024 melanjutkan tren penurunan yang terjadi dalam tiga bulan pertama tahun ini. Saat itu, nilainya Rp6,1 triliun atau turun 4,7% dari periode sama 2023 Rp6,4 triliun.
Meski telah merilis kinerja keuangannya, hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari manajemen Telkom. Apalagi VP Investor Relations Telkom, Octavius Oky Prakarsa menyampaikan, Telkom memberlakukan masa tenang (quite period) sejak 15 Juli 2024 hingga perseroan mengumumkan hasil kinerja kuartal II-2024.
Dalam masa tenang ini, Telkom tidak akan mengadakan pertemuan dengan komunitas pasar modal, tetapi tetap akan menanggapi pertanyaan-pertanyaan atas informasi yang sudah pernah diumumkan sebelumnya.