Optimistis Pendapatan Rp49 T, Bos Garuda Indonesia: Kinerja Perusahaan Membaik

Pesawat Garuda Indonesia. (Dokumen Garuda Indonesia)

FAKTA.COM, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) optimistis mampu mencatatkan pendapatan US$3 miliar pada tahun ini. Target setara Rp49 triliun (kurs JISDOR Rp16.387 per US$) hanya tumbuh 3,45% dari pencapaian di 2023 US$2,9 miliar.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan bahwa kinerja perusahaan kini sudah mulai membaik meski ia juga mengakui bahwa pendapatan perusahaan terbatas karena jumlah armada yang sedikit.

Dia menyebut Garuda Indonesia mencatatkan pendapatan sebesar US$411 juta (Rp6,7 triliun) pada kuartal I-2024. Angka ini memang lebih rendah dibandingkan Q4-2023, tetapi lebih tinggi dibandingkan Q2 dan Q3-2023.

"Kalau melihat tren ini mestinya angka di atas US$3 miliar sebagai pendapatan lebih mudah bisa kami capai," kata Irfan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Gedung Parlemen, Rabu (3/7/2024).

Kerugian Garuda Indonesia Susut 20,9 Persen jadi US$87 Juta

Untuk mencapai target tersebut, Garuda berencana menambah sembilan pesawat pada 2024, setelah sebelumnya mendapatkan tambahan empat armada pada tahun lalu. 

"Ini kami menaruh banyak tim untuk memastikan bahwa revenue kami bisa naik. Namun, saya sepakat kalau kami tidak menambah pesawat, berdarah-darah kami untuk menaikkan revenue. Tapi kalau kami menambah kebanyakan, masalah akan muncul. Jadi ini mesti sangat hati-hati untuk menambah alat produksi kami," pungkasnya.   

Selain dari penjualan tiket pesawat, Garuda juga menerapkan berbagai program untuk meningkatkan pendapatan mereka. Salah satunya adalah kerja sama dengan Singapore Airlines (SQ).

Kerja sama ini memungkinkan pemegang KrisFlyer SQ untuk menukarkan poin mereka dengan penerbangan Garuda Indonesia, dan sebaliknya.

Mulai 3 Mei, Garuda Indonesia Operasikan Rute Manado-Denpasar

Kerja sama juga dilakukan dengan BCA Digital Blu. Menurut Irfan, dengan kerja sama ini maka poin BCA Blu secara otomatis akan dikonversi menjadi Garuda Miles.

Garuda juga gencar menawarkan perusahaan-perusahaan untuk membeli Bulk Miles yang dapat dibagikan sebagai hadiah kepada karyawan mereka untuk penerbangan.

Perusahaan BUMN ini juga memanfaatkan skema konversi poin kartu kredit untuk meningkatkan pendapatan. Dalam skema ini, perusahaan kartu kredit akan membayar Garuda Indonesia sejumlah dana untuk menukarkan poin nasabah mereka menjadi Garuda Miles. (ANT)

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//