Sering Sakit Kepala, Ternyata Ada Cacing Pita Bersarang di Otak Pria Ini
FAKTA.COM, Jakarta - Pria di AS ini membuat para dokter geleng-geleng kepala. Para dokter mendapati cacing bersarang di otak.
Dikutip dari Live Science, Selasa (12/3/2024), hal ini bermula dari sang pria berusia 52 tahun mendatangi klinik kesehatan. Dia mengeluhkan sakit migrain yang lebih sering dan parah, terutama di bagian tengkorak belakang. Bahkan, pengobatan yang biasa dilakukan tidak manjur.
Pasien ini pun menjalani pemaindai CT scan. Hasil pemindaian ini memperlihatkan banyak kista, terutama di sudut kanan bawah otak. Dokter di klinik segera merujuk sang pria ke rumah sakit.
Pria Ini Terinfeksi Cacing Pita 6 Meter Gara-gara Daging MentahHasilnya Mengejutkan
Pria ini menjalani pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) di rumah sakit rujukan. Hasilnya memperlihatkan ada kista di bagian depan dan tengah lapisan luar otak. Kemudian ada pembengkakan. Hasil ini memperkuat diagnosis neurocysticercosis.
Neurocysticercosis merupakan penyakit infeksi pada sistem saraf pusat yang disebabkan oleh larva cacing pita Taenia solium.
Biasanya, kista larva cacing menumpuk di usus seorang yang terinfeksi. Akan tetapi, pria ini mengalami sistiserkosis, yaitu penyakit di jaringan lunak akibat cacing pita.
Apa Gejala Neurocysticercosis?
Secara global diperkirakan ada 2,5 juta-8,3 juta orang mengidap neurocysticercosis. Kondisi ini terjadi di negara-negara berkembang, terutama yang menjadikan babi sebagai sumber makanan utama dan yang tinggal di wilayah yang sanitasinya buruk.
Akan tetapi, infeksi neurocysticercosis juga terjadi di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat seiring dengan perjalanan internasional dan imigrasi yang meningkat.
Neurocysticercosis bisa menyebabkan sakit kepala. Gejala lainnya berupa kejang biasanya dialami oleh 80% pasien. Tingkat keparahan infeksi biasanya bergantung kepada struktur dan lokasi jaringan yang terinfeksi cacing.
Apakah Terinfeksi dari Sini?
Cacing Hati Hidup Ditemukan di Perut Pria Pengidap KankerMenurut laporan yang diterbitkan dalam American Journal of Case Report, ternyata sang pria memiliki kebiasaan makan daging bacon lunak yang kurang matang. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS merekomendasikan daging babi setidaknya dimasak pada suhu 63 derajat Celsius. Kalau dimasak hingga garing, seharusnya daging dimasak mencapai suhu yang aman, menurut Kementerian Pertanian AS.
Sekadar informasi, cacing pita Taenia solium biasanya menginfeksi babi. Parasit ini menginfeksi manusia jika makan daging yang tidak matang. Atau, tidak sengaja terinfeksi dari kotoran yang mengandung telur cacing pita.
Para dokter menduga sang pria mengidap taeniasis (penyakit yang disebabkan oleh cacing pita) karena kebiasaan makannya. Lalu, mengidap sistiserkosis karena tak mencuci tangan dengan benar setelah menggunakan kamar mandi.
Tim medis rumah sakit segera memberikan obat antiparasit dan antiinflamasi. Pengobatan ini membuat pria paruh baya selamat dari infeksi otak. Dia juga mendapatkan pengobatan untuk mengurangi lesi infeksi.
Komentar (0)
Login to comment on this news