Orang Tua Wajib Tahu! Imunisasi Lengkap Bisa Cegah Stunting

Tenaga kesehatan meneteskan vaksin polio kepada anak saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (15/9/2024). (ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA)
FAKTA.COM, Jakarta - Pemberian imunisasi wajib kepada anak balita dapat mencegah terjadinya stunting yang membahayakan tumbuh kembang anak.
Menurut Dokter dan Ahli gizi masyarakat dr. Tan Shot Yen, hal ini karena anak yang tidak diimunisasi lengkap bisa sering terkena penyakit, sehingga akan menggangu pertumbuhannya.
“Jadi vaksin lengkap pada balita itu justru salah satu kontributor yang berperan untuk mencegah anak stunting,” kata dr. Tan Shot Yen dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan secara daring, Jumat (25/10/2024).
Lebih lanjut ia memaparkan, ketika orang tua memberikan perhatian lebih terhadap vaksin untuk anak-anak mereka, anak tersebut diyakini bakal memiliki kekebalan tubuh yang baik. Daya tahan tubuh anak juga lebih komprehensif untuk mengatasi virus yang ada di dalam tubuhnya.
“Anak yang sering mengalami infeksi karena tidak divaksin bisa jadi stunting,” tuturnya.
Akan tetapi, kekebalan tubuh anak tidak akan terwujud apabila banyak anak-anak lainnya di satu wilayah yang sama yang tidak melakukan imunisasi.
Kekebalan kelompok (herd immunity) dapat mencegah timbulnya penyakit di suatu daerah, karena mayoritas telah terlindungi dengan vaksin.
"Gak bisa dalam satu kampung ada 50 anak, cuma 2-3 anak yang divaksinasi, yang lain antivax," kata dr. Tan.
Masih banyaknya masyarakat yang tidak mau melakukan imunisasi lengkap pada anak-anak mereka, menurut dr. Tan, menjadi penyebab masih adanya kejadian luar biasa (KLB) polio, sehingga harus diadakan Pekan Imunisasi Nasional Polio (PIN) Polio.
Untuk itu, ia mengajak para orang tua untuk secara aktif memberikan vaksin wajib secara lengkap sesuai dengan anjuran dokter, agar tidak lagi ada anak stunting di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, angka stunting di Indonesia masih jauh dari target penurunan sebesar 14 persen pada 2024. Menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting nasional sebesar 21,5 persen, turun sekitar 0,8 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya.
Salah satu upaya mengurangi stunting, Kemenkes juga berfokus pada pemberian imunisasi polio. Polio, yang disebabkan oleh virus polio, merupakan penyakit yang sangat menular yang berakibat cacat hingga bisa menyebabkan kematian.
Kecacatan akibat infeksi polio tidak dapat diobati, tetapi dapat dicegah melalui pemberian imunisasi.
Sejak akhir tahun 2022 dilaporkan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di beberapa provinsi, yang kemudian dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio.
Untuk memutus transmisi virus polio dan meningkatkan imunitas anak dari infeksi polio, dilakukan pemberian imunisasi tambahan tetes manis polio secara massal yang disebut dengan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio.