Kembali Jadi Menkes, 3 Program Percepatan Jadi Target Baru BGS

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) saat menyalami sejumlah pejabat Kementerian Kesehatan seusai dilantik kembali menjadi Menkes di Jakarta, Senin (21/10/2024). ANTARA/Mecca Yumna.
FAKTA.COM, Jakarta - Budi Gunadi Sadikin (BGS) kembali dipercaya menjadi Menteri Kesehatan, di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.
Dalam pemerintahan baru ini, pihaknya mengejar tiga program percepatan (Quick Win), yakni skrining kesehatan, pembangunan RS di daerah-daerah, serta penanganan tuberkulosis.
Menkes Budi menyebutkan bahwa yang terpenting bagi Kemenkes adalah menjaga agar masyarakat tetap sehat, bukan hanya mengobati orang sakit.
Menurutnya, tindakan promotif dan preventif seperti skrining yang rutin jauh lebih penting dibandingkan kuratif.
"Kita harus ngurus puskesmas, posyandu, bukan hanya ngurusnya rumah sakit-rumah sakit sakit. Semua tenaga kesehatan, bidan, perawat, dokter-dokter umum yang di puskesmas, harus mendapat perhatian yang lebih banyak," kata Menkes ketika ditemui di Jakarta, Senin (21/10/2024).
Ia menekankan, hal itu karena tenaga kesehatan puskesmas dan posyandu adalah yang tugasnya menjaga agar masyarakat tidak sakit.
Program yang kedua, adalah membangun rumah sakit- rumah sakit terutama di daerah tertinggal, terluar, dan kepulauan, agar masyarakat di sana bisa mendapatkan akses kesehatan yang sama dengan masyarakat di perkotaan.
Terkait hal ini, pihaknya mengidentifikasi 40 wilayah di mana pembangunan rumah sakit perlu disegerakan. Sedangkan yang ketiga, Prabowo meminta penanganan tuberkulosis lebih cepat. Budi memaparkan, TBC merupakan penyakit menular yang kematiannya paling banyak di dunia, jauh di atas Covid.
"Itu sudah 1 miliar orang meninggal sejak 100 tahun yang lalu. Dan penyakit ini kan gak hilang-hilang di Indonesia," dia menambahkan.
Budi menyebutkan, mereka menargetkan pada 2028 akhir vaksin TBC sudah selesai, dan 2029 sudah bisa disediakan untuk publik. Selain ketiga itu, dia menyebutkan bahwa Presiden memintanya untuk memastikan ketersediaan dokter dan dokter spesialis untuk melengkapi rumah sakit- rumah sakit.
"Kita bikin puskesmas 10 ribu, 50 persennya nggak ada dokter gigi, padahal harusnya ada. Itu yang beliau minta supaya diakselerasi," tuturnya.
Sebelumnya, Budi Gunadi Sadikin menjabat sebagai Menteri Kesehatan di Kabinet Indonesia Maju pada 2020-2024, ditemani Dante Saksono Harbuwono sebagai wakil. Budi dan Dante kembali ditunjuk jadi Menkes dan Wamenkes dalam Kabinet Merah Putih untuk 2024-2029. (ANT)