Program Susu Ikan Disebut Serap Ratusan Ribu Tenaga Kerja, Industri Siap?

Diskusi 'Apa Itu Susu Ikan?' di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Jakarta, Selasa (17/9/2024). (FAKTA/Aria Indra Darmawan)
FAKTA.COM, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyampaikan potensi lapangan kerja susu ikan sebagai bagian dari program nasional Makan Siang Bergizi Gratis.
Program ini diharapkan bisa menciptakan ratusan ribu lapangan kerja baru. Namun, menurut Founder Berikan Protein Yogie Arie, produksi susu ikan masih terbatas pada skala kecil menengah (UMKM) dan baru sedikit pabrik yang mulai beroperasi.
"Saat ini produksi terbesar kami ada di Indramayu dengan kapasitas 30 ton bahan aktif per bulan, yang dapat dikonversi menjadi 3,5 juta botol susu ikan siap minum," jelas Yogie dalam konferensi pers di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, pada Selasa (17/9/2024).
Produksi tersebut, lanjut Yogie, hanya mampu mencakup sekitar 167 ribu anak di satu kabupaten di Indramayu selama satu bulan. Meski demikian, ia optimis industri ini bisa tumbuh lebih besar jika pemerintah memberikan dukungan berupa komitmen pasar.
"Dengan adanya komitmen dari pemerintah, kami siap untuk menduplikasi pabrik dan memperluas cakupan produksi," ujarnya.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo menegaskan bahwa susu ikan memiliki potensi besar untuk memerangi stunting dan mendukung pembentukan generasi emas.
"Ini adalah bagian dari upaya meningkatkan asupan protein bagi masyarakat Indonesia, terutama anak-anak. Protein ikan terbukti memiliki dampak positif terhadap perkembangan otak," katanya.
Ia menambahkan, dengan teknologi yang dimiliki saat ini, industri susu ikan bisa terus berkembang. "Jika kita hitung, kontribusi industri susu ikan hanya 1% saja dari keseluruhan kebutuhan protein nasional, tetapi bisa membuka ribuan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah dengan potensi perikanan," pungkas Budi.