Fakta.com
    !
FOCUS
FOCUS
Fakta.com
Politik
Politik
Update
Update
Hukum
Hukum
Daerah
Daerah
Ekonomi
Ekonomi
Pangea
Pangea
Teknologi
Teknologi
Humaniora
Humaniora
Memoar
Memoar
Data
Data
Infografik
Infografik
Tematik
Tematik
Program
Program
Survey
Survey
Flash Video
Chicken Skin
Paradox
Roots
Ytta
Spotlight
  • ●

    Tentang Kami
  • ●

    Redaksi
  • ●

    Pedoman Media Siber
  • ●

    Kode Etik Jurnalistik
  • ●

    Terms of Service
  • ●

    Disclaimer
  • ●

    Kerjasama
  • ●

    Bergabung di Fakta?
ads
  1. Home
  2. kebijakan
  3. BI Bisa Pangkas Suku Bunga Asa...

BI Bisa Pangkas Suku Bunga Asal Kondisi Ini Terpenuhi

Gubernur BI, Perry Warjiyo. (Dokumen Bank Indonesia)

Gubernur BI, Perry Warjiyo. (Dokumen Bank Indonesia)

Google News Image

FAKTA.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) pada tengah pekan ini memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan sebesar 6,00%. Angka itu tidak berubah sejak Oktober 2023 dan termasuk level yang cukup tinggi dalam tiga tahun terakhir.

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa pihaknya belum berencana memangkas interest rate dalam waktu dekat, setidaknya di paruh pertama tahun ini. Perry menjelaskan penurunan BI rate baru bisa terjadi apabila telah terpenuhinya sejumlah indikator ekonomi.

“Indikatornya apa? Inflasinya tetap terkendali (target 2024 adalah sebesar 2,5% plus minus 1%),” ujar dia kepada wartawan usai Rapat Dewan Gubernur,  Rabu (21/2/2024).

LPS Pertahankan Bunga Penjaminan 4,25%

Selain itu, sambung Perry, perekonomian domestik harus bisa menunjukan performa yang, minimal di kisaran 5%.

“Dan terutama nilai tukar rupiah tetap stabil, apalagi cenderung menguat,” tutur dia.

Lebih lanjut, indikator lain yang bisa mendorong percepatan BI rate turun adalah sisi eksternal, khususnya kejelasan kebijakan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve.

“Tentu kalau ada kepastian soal penurunan Fed Fund Rate (suku bunga acuan Amerika Serikat) dan dolarnya tidak terus-terusan menguat,” katanya.

Menanti Perbankan Menurunkan Bunga Kredit

Perry menambahkan, kebijakan mempertahankan bunga acuan saat ini difokuskan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Di sisi lain, Bank Indonesia turut pula mewaspadai dampak yang ditimbulkan dari imported inflation. 

“Bahwa saat ini (dengan peningkatan tensi geopolitik) ada gangguan rantai pasok dunia yang bisa membuat kenaikan harga komoditas pangan,” imbuhnya.

“BI rate untuk semetara waktu akan tetap dipertahankan. Sampai kapan? Sabar, sabar. Baseline kami (penurunan) adalah di semester II/2024,” tutup Perry.

Bagikan:
pertumbuhan ekonomisuku bunga acuaninflasibank indonesiaekonomi
ADS

Update News

Fakta
Politik
Politik
Update
Update
Hukum
Hukum
Daerah
Daerah
Ekonomi
Ekonomi
Pangea
Pangea
Teknologi
Teknologi
Humaniora
Humaniora
Memoar
Memoar
Data
Data
Infografik
Infografik
Tematik
Tematik
Program
Program
Survey
Survey
Flash Video
Chicken Skin
Paradox
Roots
Ytta
Spotlight
  • ●

    Tentang Kami
  • ●

    Redaksi
  • ●

    Pedoman Media Siber
  • ●

    Kode Etik Jurnalistik
  • ●

    Terms of Service
  • ●

    Disclaimer
  • ●

    Kerjasama
  • ●

    Bergabung di Fakta?
Interactive
Games
Video
Log In

Trending

ads