FAKTA.COM, Jakarta - Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Drajat Wibowo memastikan sumber pendanaan program makan siang gratis tidak akan memangkas anggaran subsidi BBM.
Selain itu, Drajat juga menyampaikan jika pihaknya tidak bakal mencomot alokasi anggaran lain yang sudah ada di APBN.
“Prabowo-Gibran tidak ada rencana memangkas subsidi BBM dan subsidi lain untuk membiayai program makan siang gratis. Demikian juga dengan pemotongan pos APBN yang sudah ada,” ujar dia kepada Fakta.com kemarin, Selasa (22/2/2024).
Sebaliknya, sambung Drajat, program ini akan dibiayai dari sumber-sumber penerimaan baru. Disebutkan bahwa sumber yang dimaksud merupakan hak negara yang selama ini belum terkoleksi dengan baik.
“Ini tanpa meningkatkan tarif pajak, kecuali yang sudah diumumkan oleh pemerintah beberapa waktu lalu,” tutur dia.
Drajat menjabarkan, masih banyak sektor penerimaan negara yang potensial untuk dijadikan basis utama pendanaan ketimbang mengutak-atik pos APBN eksisting.
“Masih ada minimal 3 sumber lain yang potensinya lebih besar, tapi belum bisa diungkapkan dulu,” kata dia.
Drajat menambahkan, program makan siang gratis akan dimulai bertahap pada 2025 dengan target akhir 82,9 juta siswa usia sekolah. Adapun, estimasi kebutuhan anggaran diyakini mencapai Rp460 triliun per tahun.
“Rinciannya kami belum hitung secara pasti karena mesti mengetahui berapa ruang fiskal yang tersedia. Selain itu, harus dicek kesiapan lembaga dan aparat di daerah termiskin, tertinggal atau terluar (3T),” jelasnya.
“Kemudian rantai pasok bahan-bahan pangan yang dibutuhkan seperti apa, lalu pendampingan dan pengawasan. Dari situ baru dihitung berapa jumlah maksimal yang bisa dijalankan pada tahun 2025. Tentu anggarannya harus masuk APBN 2025,” tutup dia.