Meski Tekanan Harga Beras Melemah, Inflasi Tahunan Naik ke 2,86 Persen

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud. (Tangkapan layar Youtube BPS)

FAKTA.COM, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa inflasi umum (indeks harga konsumen/IHK) secara bulanan (month to month/mtm) adalah sebesar 0,38% pada November 2023.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud mengatakan bahwa angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan Oktober 2023 yang sebesar 0,17,%. Menurut Edy, torehan ini membuat tingkat inflasi year to date (Januari-November) menjadi 2,19,%.

"Komoditas penyumbang utama inflasi adalah cabai merah, cabai rawit, bawang merah, beras, gula pasir, serta telur ayam ras," ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (1/12/2023).

Tertekan Volatiliitas Harga Komoditas, Penurunan Inflasi Bakal Lebih Lambat

Edy menjelaskan, pada November 2023, beras masih mengalami inflasi dengan tekanan yang terus melemah, yaitu sebesar 0,43%. Dia mengungkapkan kondisi tersebut sejalan dengan kondisi yang terjadi pada inflasi beras akhir tahun 2022, di mana pada November 2022 tekanan inflasi beras melemah dibandingkan bulan sebelumnya.

"Jumlah kota yang mengalami inflasi beras mengalami penurunan pada November 2023, di mana 59 kota mengalami inflasi, 21 kota mengalami deflasi, dan 10 kota stabil," katanya.

Edy menambahkan, untuk inflasi secara tahunan (year on year/yoy) adalah sebesar 2,86%. Level ini naik dari Oktober 2023 yang sebesar 2,56%.

"Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 5,89%, dengan IHK sebesar 120,62. Sementara inflasi terendah terjadi di Jayapura sebesar 1,82%, dengan IHK sebesar 112,99," ujar dia.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//