FAKTA.COM, Jakarta - Meski 2024 belum usai, pemerintah dan Komisi XI DPR RI telah menyepakati asumsi dasar ekonomi makro dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2025. Salah satunya mengenai pertumbuhan ekonomi.
Dalam rapat yang berlangsung Kamis (6/6/2024) seperti dikutip Antara, pertumbuhan ekonomi 2025 ditargetkan dalam kisaran 5,1%-5,5%. Kemudian, inflasi tahunan 1,5%-3,5%.
Selain itu, nilai tukar rupiah Rp15.300-Rp15.900 per US$. Serta tingkat suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun 6,9% hingga 7,2%.
Lalu, indikator pembangunan mencakup nilai tukar petani (indeks) 115-120, dan nilai tukar nelayan (indeks) 105-108.
"Oke kalau sudah setuju, saya ketok," kata Ketua Komisi XI DPR, Kahar Muzakir.
Atas kesepakatan tersebut, Menterian Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, "Kebijakan moneter dan otoritas moneter dari sisi fiskal harus kita jaga dengan baik, sangat hati-hati, untuk mencapai keseimbangan."
Dia juga menyampaikan apresiasi kepada pimpinan dan anggota Panja atas kerja kerasnya turut menjaga APBN secara baik. Menkeu menilai, hal itu sangat berguna bagi pemerintah dalam menyusun RAPBN 2025 kedepan, utamanya manfaat APBN untuk kesejahteraan masyarakat.
"Terima kasih atas seluruh masukan yang diberikan, semoga ini akan menjadi sebuah awalan yang baik dan kredibel bagi APBN 2025," ujarnya.