Jerman Uji Coba Sistem 4 Hari Kerja Mulai 1 Februari 2024

Ilustrasi orang bekerja. (Dokumen Pixabay)
FAKTA.COM, Jakarta – Jerman akan menguji coba sistem 4 hari kerja dalam seminggu mulai 1 Februari 2024. Uji coba itu akan berlangsung selama enam bulan.
Mengutip Al Arabiya, Rabu (31/1/2/2024), 45 perusahaan bergabung dalam percobaan ini. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah libur tiga hari bisa meningkatkan produktivitas serta membuat karyawan lebih sehat dan bahagia.
Sekadar informasi, ekonomi Jerman melambat karena biaya energi yang tinggi, suku bunga meroket, serta kekurangan tenaga kerja. Negara itu juga terancam akan kekurangan tenaga terlatih, terutama di sektor-sektor dengan pertumbuhan yang tinggi. Menurut data, Jerman akan kekurangan 7 juta pekerja terampil pada 2035.
Kekurangan tenaga kerja juga memicu karyawan di seluruh industri menuntut upah yang lebih baik dan jam kerja yang fleksibel.
Menurut 4 Day Week Global—perusahaan nirlaba yang memimpin uji coba ini, jam kerja karyawan akan lebih sedikit per minggu dengan sistem itu. Output karyawan diharapkan sama dengan yang “biasanya”, bahkan bisa lebih. Selain produktivitas yang meningkat, karyawan juga diharapkan mengambil lebih sedikit hari libur.
Jerman mengharapkan sistem 4 hari kerja bisa menarik lebih banyak talent ke dunia kerja. Sekadar informasi, Jerman merupakan salah satu negara dengan proporsi paruh waktu tertinggi di Uni Eropa.
Efek Kebijakan 4 Hari Kerja dalam Seminggu
Salah satu kota di Uni Emirat Arab, Sharjah, “mengenalkan” sistem 4 hari kerja kepada karyawan dan anak-anak sekolah pada 1 Januari 2022. Setahun setelah penerapan, sebuah kajian pemerintah menunjukkan kinerja, kebahagiaan, dan kesehatan mental karyawan di Sharjah naik 90%.
Studi itu juga memperlihatkan ada kenaikan 90% kepuasan dalam bekerja. Kemudian, 84% responden merasa terbantu untuk mencapai keseimbangan dalam hidup berkat aturan baru.