Israel-Hizbullah Dituntut Lakukan Gencatan Senjata 21 Hari

Foto: Almanar.com
FAKTA.COM, Jakarta - Prancis dan Amerika Serikat (AS) segera mengumumkan usulan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah. Gencatan senjata sementara itu diusulkan berlangsung selama 21 hari, yang memungkinkan negosiasi untuk meredakan ketegangan.
"Kami telah bekerja sama dengan mitra Amerika kami dalam platform gencatan senjata sementara selama 21 hari untuk memungkinkan negosiasi," kata Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, dalam sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), Rabu (25/9/2024).

Dewan Keamanan PBB menggelar sidang terkait konflik Israel-Hizbullah di Kantor Pusat PBB, New York, Amerika Serikat, Rabu (25/9/2024). Foto: United Nation.
Gencatan senjata mesti dilakukan karena korban nyawa terus bertambah, terutama penduduk sipil. Barrot juga mengatakan, kendati perang tidak dapat dihindari, solusi diplomatik masih mungkin tercapai.
"Platform ini akan diumumkan segera, dan kami berharap kedua pihak menerimanya tanpa penundaan guna melindungi penduduk sipil dan memungkinkan dimulainya negosiasi diplomatic," kata Barrot.
Dalam kesempatan itu pula, Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood, punya harapan yang sama. Ia menyebutkan bahwa beberapa negara juga telah berkontribusi pada proposal gencatan senjata tersebut.

Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood, saat berbicara dalam rapat DK PBB di Kantor Pusat PBB, New York, Amerika Serikat, Rabu (25/9/2024). Foto: United Nation.
Mereka berharap upaya itu akan membawa ketenangan serta membuka jalan bagi diskusi menuju solusi diplomatik.
Wood mendorong Dewan Keamanan PBB untuk memberi dukungan bagi upaya diplomatik tersebut dalam beberapa hari mendatang.
Israel Dituduh Perluas Perang di Timur Tengah
Mesir, Yordania, dan Irak menuduh Israel mendorong Timur Tengah ke jurang konflik bersenjata. Tel Aviv dituduh memperluas perang usai meluluh-lantakkan Gaza, dan kini bombardier Lebanon.
Tuduhan itu dilayangkan Mesir, Yordania, dan Irak, saat menyampaikan pernyataan Bersama sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York, AS, Rabu (25/9/2024).

Warga Lebanon tertahan di perbatasan Suriah, Senin (23/9/2024) saat hendak mengungsi untuk menghindari ancaman perang besar-besaran antara Hizbullah dan Israel, terutama di kawasan Lebanon Selatan. Foto: UNHCR
Menurut pernyataan itu, upaya untuk mencegah eskalasi berbahaya di kawasan tersebut dimulai dengan menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina.
"Israel sedang memicu perang habis-habisan di kawasan tersebut," bunyi pernyataan tersebut.
Mereka pun meminta masyarakat internasional dan Dewan Keamanan PBB untuk memikul tanggung jawab menghentikan perang yang terus meluas. (ANT/Anadolu)