Pendeta India Tolak Disalahkan atas Insiden Tewasnya Ratusan Jemaatnya

Keluarga korban insiden keagamaan India.

FAKTA. COM, Jakarta - Pendeta yang memimpin pertemuan yang penuh sesak di India di mana lebih dari 120 orang terinjak-injak hingga tewas pada hari Selasa (2/7/2024) telah membantah bersalah, dan berjanji untuk bekerja sama dengan penyelidikan polisi. 

Seorang pengacara untuk guru gadungan yang dikenal sebagai Bhole Baba mengatakan kepada BBC bahwa injakan itu terjadi karena beberapa elemen antisosial.

Ia menyalahkan "konspirasi kriminal yang disusun untuk melawan" kliennya, dilansir di BBC, Jumat (5/7/2024).

Pada hari Kamis (4/7/2024), polisi mengatakan mereka telah menangkap enam orang yang merupakan bagian dari sebuah komite yang menyelenggarakan acara tersebut. 

Hampir semua yang tewas adalah wanita dan anak-anak, yang menghadiri satsang - sebuah festival keagamaan Hindu - di distrik Hathras. Kasus ini telah memicu kemarahan di India dan pertanyaan tentang kurangnya tindakan keamanan. 

121 Orang Tewas dalam Insiden Acara Keagamaan di India

Bhole Baba - yang nama aslinya adalah Narayan Sakar Vishwa Hari - akan bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidikan, kata pengacaranya AP Singh. 

Singh juga membantah laporan bahwa petugas keamanan di festival tersebut memicu kepanikan dengan mendorong orang-orang yang mencoba mendapatkan restu Bhole Baba. 

"Tuduhan itu sepenuhnya salah. Petugas keamanan selalu memberikan bantuan kepada para pengikut." kata Singh.

Ini adalah salah satu insiden terburuk yang pernah terjadi di India selama bertahun-tahun.Gambar-gambar mengejutkan insiden tersebut telah beredar di internet, orang-orang mengantar korban luka ke rumah sakit dengan truk pikap, tuk tuk, dan bahkan dengan sepeda motor.

Insiden itu terjadi di desa Pulrai, tempat Bhole Baba mengadakan pertemuan keagamaan. Laporan awal polisi mengatakan bahwa para pejabat telah memberikan izin bagi 80.000 orang untuk berkumpul, tetapi sekitar 250.000 orang datang ke acara tersebut.

Laporan tersebut mengatakan kekacauan dimulai saat pendeta itu pergi. Saksi mata mengatakan orang-orang kehilangan pijakan dan mulai jatuh satu sama lain saat ratusan orang berlarian ke arah pendeta itu saat dia meninggalkan tempat tersebut.

Saat orang-orang berlarian mengejar kendaraannya, para korban selamat mengatakan sejumlah orang yang duduk dan jongkok di tanah tertimpa kerumunan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//