Menang Pemilu, Narendra Modi Pimpin India Lagi

Narendra Modi (tengah-hijau) bersama pemimpin partai lain Koalisi NDA. Foto: X.com/@narendramodi

FAKTA.COM, Jakarta - Narendra Modi mengklaim Aliansi Demokratik Nasional (NDA) memenangi Pemilu India 2024. Kemenangan ini kemungkinan besar membuat Modi kembali menjadi Perdana Menteri (PM) India untuk periode ketiga.

"Saya memberi hormat pada Janata Janardan (putusan Rakyat) atas kasih sayang ini dan meyakinkan mereka bahwa kami akan melanjutkan kerja baik yang telah dilakukan dalam satu dekade terakhir untuk terus memenuhi aspirasi masyarakat," kata Modi dalam pidato kemenangannya, Selasa (4/6/2024).

Hasil sementara yang diumumkan Komisi Pemilu India Selasa malam menunjukkan Partai Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpin Modi sudah mengantongi 240 kursi.

Sementara Koalisi NDA setidaknya sudah mengumpulkan 289 kursi dari total majelis rendah parlemen sebanyak 543 kursi. Hasil itu membuat NDA otomatis menang lantaran hanya membutuhkan 272 kursi untuk membentuk pemerintahan.

Adapun koalisi INDIA mendapatkan setidaknya 232 kursi. Koalisi itu dipastikan tidak bisa membentuk pemerintahan dan bakal jadi oposisi pemerintahan Modi ke depannya, meski menyapu 22 kursi tersisa.

Kemenangan ini membuat Modi tak henti-hentinya semringah. Apalagi, sejumlah kepala negara dan pemerintahan dari berbagai dunia mengucapkan selamat kepada Modi, di antaranya Joe Biden (AS), Javier Milei (Argentina), Ursula von der Leyen (Uni Eropa), Abdelfatah el-Sisi (Mesir), Emanuel Macron (Prancis), hingga Joko Widodo (Indonesia).

"Saya juga memberi hormat kepada Karyakartas (pekerja) atas kerja keras mereka. Kata-kata tidak akan pernah bisa mewakili upaya luar biasa mereka,โ€ katanya.

Meski meraih kemenangan, sejumlah analis mengatakan Partai Bharatiya Janata (BJP) justru mengalami penurunan suara yang signifikan dibanding 2014. BJP mengalami penurunan suara setidaknya di Uttar Pradesh, Benggala Barat, juga Rajashtan.

Analis menyebut politik Modi yang keras beraroma Hindutva telah membuat sebagian warga India, terutama kalangan non-Hindu, menjadi antipati. Terlebih, setelah Modi meresmikan Kuil Rama di bekas Masjid Babri yang diruntuhkan di Ayodhya, Uttar Pradesh.

"Pesan utama dari pemilihan ini adalah, era politik koalisi telah kembali. Bahwa model dominasi satu partai BJP tidak akan berhasil lagi," kata profesor Ashwini Kumar, seorang analis politik dari Mumbai. "Ini juga berarti bahwa BJP harus menyimpan isu-isu ideologis (keagamaan) yang kontroversial." (ANT/NPR/X.com)

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//