Program Kampus Merdeka Diganti Diktisaintek Berdampak, Apa Itu?

Mendiktisaintek Brian Yuliarto dalam konferensi pers di Gedung Kemendiktisaintek, Jakarta, Selasa (15/4/2025). Fakta.com/Yasmina Shofa
FAKTA.COM, Jakarta - Menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) resmi meluncurkan program nasional baru bertajuk 'Diktisaintek Berdampak.'
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, mengatakan program ini disebut merupakan kelanjutan dari program 'Kampus Merdeka.' Dalam program itu, Kemendiktisaintek menekankan kolaborasi dan kontribusi nyata kampus terhadap masyarakat, industri, dan pemerintahan.
Ia menjelaskan bahwa program ini dirancang agar perguruan tinggi tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi menjadi kekuatan penggerak kemajuan daerah.
“Harapannya adalah agar kampus menjadi akselerator bagi kemajuan wilayah, kampus menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang ada di daerahnya masing-masing,” ungkap Brian dalam konferensi pers seusai peluncuran program di Gedung Kemdiktisaintek, Jakarta, Selasa (2/5/2025).
Brian menambahkan, berbagai program 'Kampus Merdeka' sebelumnya akan tetap berjalan, seperti mendekatkan civitas akademika di kampus dengan industri. Namun, akan ada sejumlah kebaruan.
"Perguruan tinggi yang ada di Indonesia bisa bergandengan tangan bersama-sama dengan pemerintah daerah, bersama-sama dengan masyarakat dan UMKM, mendorong kampus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang ada di daerahnya masing-masing," kata Brian.
Mendiktisaintek Ganti Kampus Merdeka
Mendiktisaintek, Brian Yuliarto, meluncurkan program 'Diktisaintek Berdampak' yang menjadi kelanjutan dari program 'Kampus Merdeka' di Jakarta, Jumat (2/5/2025). Fakta.com/Yasmina Shofa
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang, menjelaskan bahwa perubahan utama antara kedua program ini adalah dari output-based ke outcome-based.
“Kalau dulu (misalnya beasiswa), hanya dihitung berapa yang dapat. Kalau sekarang, dia bisa lulus, dapat kerja. Kalau dulu kewirausahaan hanya ada eksibisi, sekarang yang dihitung berapa yang jadi startup yang berkelanjutan,” tambah Togar.
Lebih lanjut, Togar menjelaskan beberapa program yang ke depannya akan dijalankan melalui inisiatif Diktisaintek Berdampak.
- Magang Berbasis Dampak - Program ini tetap tersedia dan ditingkatkan dengan keterlibatan langsung industri dalam penyusunan kurikulum dan evaluasi kontribusi mahasiswa.
- Pengembangan Kepemimpinan Mahasiswa - Mahasiswa dengan ilmu kepemimpinan untuk mempersiapkannya menjadi calon pemimpin masa depan.
- Model Pembelajaran Berbasis Capaian – program-program akan disesuaikan dengan outcome dari masing-masing program studi, termasuk fleksibilitas SKS.
“Yang penting mahasiswa bisa mendefinisikan apa manfaat bagi perusahaan, bagi dirinya sendiri, dan relevansi dengan prodi yang dia ambil. Kita enggak punya target angka, tapi target dampak,” tegas Togar.
Menurut Togar, kerja sama dengan sektor swasta disebut akan diperluas dengan skema pembiayaan dan dukungan yang disesuaikan, tergantung kontribusi masing-masing mitra industri.