Kemenag: Layanan bagi Jemaah Haji RI di Arab Saudi Sudah Siap

Para jemaah beribadah di depan Ka'bah, Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Foto: Istimewa
FAKTA.COM, Jakarta - Kementerian Agama memastikan seluruh layanan bagi jemaah haji Indonesia di Arab Saudi telah siap. Persiapan ini mencakup lima aspek utama yaitu konsumsi, transportasi, akomodasi, layanan umum, serta layanan pada puncak ibadah haji di Masyair Muqaddasah.
“Sejauh ini kesiapan penyelenggaraan ibadah haji, khususnya di Arab Saudi, sudah siap. Sesuai arahan Menteri Agama, kita berupaya mempersiapkannya secara cermat dan teliti agar bisa memberikan layanan terbaik ke jemaah haji,” terang Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Muchlis M Hanafi di Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Untuk akomodasi, sebanyak 205 hotel telah disiapkan di Makkah dan 95 hotel di Madinah. Hotel di Makkah akan berjarak maksimum 4,5 kilometer dari Masjidil Haram. Untuk di Madinah, semua hotel berada di wilayah Markaziyah atau sekitar Masjid Nabawi.
“Jadi akan ada 203.320 jemaah haji reguler yang akan kita layani di 300 hotel yang ada di Makkah dan Madinah,” jelas Muchlis.
Dalam hal transportasi, Kementerian Agama menyiapkan layanan di tiga area utama, pertama layanan bus Madinah-Makkah maupun sebaliknya, serta rute Jeddah-Makkah dan sebaliknya, kedua bus salawat dari hotel ke Masjidil Haram, ketiga transportasi saat puncak haji di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina).
“Ini tiga area yang kita siapkan untuk pelayanan transportasi bagi jemaah haji Indonesia,” ujar Muchlis.
Arab Saudi resmi menutup akses masuk bagi pemegang visa non-haji mulai 13 April 2025. Jemaah umrah dan warga tanpa visa haji diberi tenggat hingga 29 April untuk keluar dari Makkah. Komnas Haji imbau masyarakat waspadai tawaran haji ilegal bermodus visa turis.#Haji2025 #VisaHaj pic.twitter.com/Sdm3j0KAjW
— Faktacom (@Faktacom_) April 15, 2025
Terkait konsumsi, Muchlis menyampaikan bahwa Kemenag telah bekerja sama dengan 55 perusahaan katering di Makkah dan 21 perusahaan di Madinah.
“Total yang kita siapkan untuk jemaah haji kita selama di Arab Saudi itu 127 kali makan. Jadi kami harus menyiapkan 25,8 juta box makanan,” ucap Muchlis.
Kementerian Agama juga mengutamakan penggunaan produk dalam negeri dalam penyediaan konsumsi, terutama bumbu masak. Permintaan khusus dari Kemenag yaitu menggunakan bumbu jadi yang dikirim langsung dari Indonesia.
“Dari 611 ton bumbu yang dibutuhkan, 475 ton sudah kita penuhi dari Indonesia. Artinya produk dalam negeri ikut serta dalam perhajian tahun ini dengan angka yang cukup signifikan,” jelasnya.
Makanan siap saji juga telah disiapkan pada rentang 7-15 Zuljijjah untuk mengantisipasi kemacetan saat puncak ibadah haji.
“Lauk siap saji ini diproduksi di dalam negeri. Sampai sekarang, perusahaan yang akan melayani jemaah haji kita sudah mendatangkan 2,4 juta paket makanan siap saji, ada rendang, opor dan lain sebagainya,” ujar Muchlis.
Pada rentang waktu tersebut, kondisi di Makkah diperkirakan macet sehingga menyulitkan dalam proses distribusi. Sehingga distribusi makanan siap saji direncanakan untuk dilakukan lebih awal agar bisa dikonsumsi pada waktunya.
“Mudah-mudahan dengan itu semua kepuasan jemaah terhadap layanan konsumsi tahun ini semakin meningkat,” pungkas Muchlis.