Baru 2 Hari, Ada 14 Kecurangan UTBK: Kamera di Behel hingga Kuku

Pelaksanaan UTBK SNBT tahun 2024 di kampus Unej (ANTARA/HO-Humas Unej)
FAKTA.COM, Jakarta - Baru dua hari pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025, sudah ditemukan 14 kasus kecurangan.
“Dinamika terkait kecurangan memang terus terjadi. Itu kami tidak menutup mata. Dan kami terus melakukan antisipasi dan juga investigasi,” ujar Ketua Umum Tim SNPMB 2025, Eduart Wolok, dalam konferensi pers yang digelar daring, Jumat (25/4/2025).
Ia memaparkan bahwa pada hari pertama pelaksanaan UTBK, 23 April 2025, ditemukan 9 kasus kecurangan. Lalu pada 24 April terjadi 5 kasus.
Eduart menyebutkan bahwa modus kecurangan semakin beragam dan melibatkan teknologi tingkat tinggi.
“Ada yang menggunakan berbagai macam teknologi, misalnya dengan mencoba untuk mengambil soal dengan memakai berbagai macam cara dan sarana teknologi, baik dari perantara hardware, software, memakai HP,” jelas Eduart.
Salah satu temuan paling mencengangkan adalah penggunaan kamera tersembunyi yang diselipkan di berbagai bagian tubuh peserta.
“Bahkan saat ini kita bisa menemukan ada kamera yang dipasang di behel gigi, ada yang di kuku, ikat pinggang dan kancing,” ungkapnya.
Eduart menyebut bahwa upaya pencegahan telah dilakukan, termasuk penggunaan metal detector, meskipun tak dapat dipungkiri adanya perangkat teknologi tertentu yang tidak terdeteksi oleh alat tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa pelanggaran akan ditindak secara serius. “Akan kita berikan sanksi tegas dengan melakukan diskualifikasi dari SNPMB PTN. Ini perlu kami tegaskan,” ucapnya.
Eduart menambahkan bahwa sanksi juga berlaku jika ada keterlibatan pihak internal dalam praktik kecurangan ini.
Selain itu, panitia membuka kemungkinan untuk membawa kasus ke ranah hukum jika ditemukan bukti adanya komplotan terorganisir.
“Apakah ini merupakan model atau motif yang bukan perseorangan, tapi perkomplotan dan sebagainya ini sedang kita investigasi,” kata Eduart.
Meski tingkat kecurangan relatif rendah, yakni di angka 0,0071 persen berdasarkan data yang diperoleh tim panitia, Eduart memastikan integritas seleksi harus tetap dijaga secara menyeluruh.
“Kami akan mengambil terus langkah preventif dan korektif terkait dengan dinamika ini sehingga integritas dan keberhasilan pelaksanaan UTBK ini bisa kita jaga sampai hari terakhir nanti,” pungkas Eduart.