Pemerintah Ingin Semua Desa Menjadi Desa Ramah Anak, Caranya?

Dok. Antara
FAKTA.COM, Jakarta - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) terus mendorong transformasi desa-desa di Indonesia menjadi desa ramah anak. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul di masa depan, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto menuju Indonesia Emas 2045.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Kemendes PDT, Rachmatia Handayani, menyampaikan bahwa desa ramah anak harus dibangun melalui kebijakan yang berpihak pada perlindungan dan pemenuhan hak anak.
“Desa ramah anak terlihat dari kebijakan pembangunan yang memperhatikan anak sebagai subjek pembangunan, bukan hanya objek,” kata Rachmatia dalam kegiatan Sosialisasi Kompendium Praktik Baik Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat yang disiarkan melalui kanal YouTube Kemendes PDT.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, dari total populasi Indonesia sebanyak 278,69 juta jiwa, sebanyak 79,86 juta jiwa atau 28,65 persen merupakan anak-anak. Rachmatia menilai, jumlah ini merupakan potensi besar dalam mendukung keberhasilan program pembangunan di desa.
Lebih lanjut, dia menekankan bahwa pendidikan berkualitas dan akses yang mudah menjadi faktor penting dalam mencetak generasi unggul. Oleh karena itu, desa ramah anak perlu dibarengi dengan kepedulian terhadap dunia pendidikan.
Kemendes PDT juga bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) untuk menciptakan ruang bersama ibu dan anak di kantor-kantor desa. Ruang ini diharapkan dapat menjadi tempat aman sekaligus pusat pengaduan untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak di lingkungan desa.
Menteri Desa dan PDT, Yandri Susanto, menyebutkan bahwa kerja sama tersebut merupakan langkah konkret untuk menciptakan desa yang ramah bagi ibu dan anak. Nota kesepahaman telah ditandatangani oleh dirinya dan Menteri PPPA Arifah Fauzi di Kantor Kemendes.
“Dengan adanya ruangan ini, kami ingin memastikan ibu dan anak merasa aman dan terlindungi di desanya. Tujuan akhirnya adalah menjadikan seluruh desa di Indonesia sebagai Desa Ramah Ibu dan Anak,” kata Yandri, dikutip dari Antara, Rabu (23/4/2025).
Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam membangun desa yang tidak hanya maju secara infrastruktur, tetapi juga kuat dari sisi sosial dan perlindungan terhadap kelompok rentan, terutama anak-anak dan perempuan. (Wafiq Azizah)














