Pariwisata Jadi Sektor Penting di Tengah Perang Tarif

Ilustrasi turis memadati salah satu spot wisata di Bali.
FAKTA.COM, Jakarta - Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan tahunan Joint Commission Meeting untuk Komisi Pariwisata PBB kawasan Asia Timur-Pasifik (CAP) dan Asia Selatan (CSA) 2025.
Menteri Koordinator Bidang Perekononian, Airlangga Hartarto, bersama Menteri Pariwisata Indonesia, Widiyanti Putri Wardhana, secara resmi memulai rangkaian acara tersebut di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Selasa (15/4/2025).
Dalam sambutannya, Airlangga menyampaikan bahwa pertemuan ini sangat penting di tengah kondisi perekonomian global yang penuh ketidakpastian akibat perang tarif produk impor.
"Kami berharap pertemuan ini dapat mengurangi dampak ketidakpastian global, khususnya terhadap sektor pariwisata," kata Airlangga.
Airlangga juga mengungkapkan bahwa kolaborasi antarnegara sangat diperlukan, mengingat sektor pariwisata memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan budaya.
"Mari kita bersama-sama memanfaatkan pertemuan ini untuk membahas langkah strategis yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan menjaga kelestarian lingkungan," kata Airlangga.

Menko Perekononian, Airlangga Hartarto, bersama Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, membuka acara pertemuan Komisi Pariwisata PBB di Jakarta, Selasa (15/4/2025). Dok. Kemenpar
Sekretaris Jenderal PBB, Zurab Pololikashvili, juga mengapresiasi kemajuan sektor pariwisata di Asia-Pasifik yang telah pulih dengan pesat. Ke depannya, fokus utama diskusi akan mengarah pada investasi pariwisata, investasi hijau, dan ekonomi sirkular.
"Pada 2024, kawasan ini menerima 316 juta wisatawan internasional, yang meningkat 33% dibandingkan tahun sebelumnya," jelas dia.
Ketua Komisi Pariwisata PBB untuk Asia Timur-Pasifik, Esperanza Christina Garcia, juga menyampaikan apresiasi kepada Indonesia atas peran pentingnya sebagai tuan rumah yang penuh keramahtamahan, mencerminkan komitmen untuk memperkuat kolaborasi di kawasan.
Sementara itu, Menteri Widiyanti menyampaikan bahwa Indonesia merasa terhormat dapat menjadi tuan rumah bagi pertemuan penting ini.
"Kami akan menjalankan serangkaian diskusi yang bertujuan untuk membentuk arah masa depan pengembangan pariwisata di kawasan Asia-Pasifik," kata dia.
Para delegasi yang hadir akan berpartisipasi dalam berbagai pertemuan, di antaranya the 37th Joint Meeting of the UN Tourism Commission for East Asia and the Pacific & South Asia, serta sesi-sesi lainnya, termasuk Networking Dinner pada malam pertama.
Pada hari kedua, Rabu (16/4/2025), agenda utama adalah Konferensi Regional Pariwisata PBB, dengan fokus pembahasan mengenai kebijakan pariwisata berbasis ekonomi sirkular.
"Ini adalah kesempatan untuk berbagi pengalaman dan best practice, guna mendukung pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan berkualitas," kata dia. (Kiki Annisa Fadilah)