Kemensos Klaim telah Salurkan Bansos Rp18 Triliun di Awal 2025

Ilustrasi
FAKTA.COM, Jakarta - Kementerian Sosial mengklaim telah menyalurkan bantuan sosial (bansos) sebesar Rp18 triliun selama tiga bulan pertama tahun 2025. Adapun total anggaran bansos untuk tahun ini mencapai lebih dari Rp120 triliun.
Bansos tunai yang cair selama tiga bulan disalurkan melalui bank-bank milik pemerintah atau Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan juga lewat PT Pos Indonesia. Untuk proses penyaluran, Kemensos menganggarkan biaya sebesar Rp97 miliar.
Untuk pertama kalinya, penyaluran bansos mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
"Sejak Indonesia merdeka, baru di masa pemerintahan Presiden Prabowo ini kita memiliki DTSEN. Ini pertama kalinya dalam sejarah," kata Menteri Sosial, Saifullah Yusuf dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Dalam keterangan pers, Rabu, Kemensos juga mengklaim telah menjalankan program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dengan anggaran Rp43,86 triliun. Program ini ditujukan kepada 18,27 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Sementara Program Keluarga Harapan (PKH) dengan pagu anggaran Rp28,79 triliun akan ditargetkan untuk membantu sekitar 10 juta KPM.
Tak hanya itu, Kemensos juga mengklaim telah menyalurkan bantuan bagi 294 ribu anak yatim-piatu dengan total anggaran mencapai Rp705,6 miliar.
Bantuan lain pun diberikan untuk lansia berusia di atas 75 tahun dalam bentuk makanan gratis dua kali sehari, yakni saat sarapan dan makan siang. Program ini menyasar sekitar 136 ribu penerima manfaat dengan anggaran sebesar Rp74,76 triliun.
Kemensos juga mengklaim telah memberikan bantuan untuk pembayaran iuran BPJS Kesehatan kepada 96,8 juta jiwa. Untuk program ini, Kemensos mengalokasikan anggaran sebesar Rp48,78 triliun.
"Kalau ditotal, semua program bantuan sosial dari Kemensos tahun ini lebih dari Rp120 triliun," kata Gus Ipul. (Wafiq Azizah)