Jakarta Healing saat Lebaran, DLH Catat Penurunan Polusi

Pemandangan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta pada sore hari, Minggu (26/1/2025). Fakta.com/Afwan Abdul Basit
FAKTA.COM, Jakarta - Kualitas udara di Jakarta selama perayaan Idul Fitri 2025 mengalami perbaikan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Selasa (8/4/2025).
Menurut Asep, sepanjang periode libur Lebaran, yaitu dari 24 Maret hingga 6 April 2025, tingkat polusi udara menurun drastis.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024, konsentrasi polutan tercatat turun antara 43 hingga 75 persen. Sedangkan bila dibandingkan dengan tahun 2023, penurunan berada di kisaran 18 hingga 69 persen.
"Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) menunjukkan bahwa pada hari pertama Idul Fitri, kualitas udara Jakarta masuk dalam kategori 'baik', dan pada hari kedua, statusnya berada di kategori 'sedang'," kata dia, dikutip dari Antara, Selasa (8/4/2025).
DLH DKI Jakarta juga mencatat adanya penurunan yang signifikan pada partikel polutan PM 2,5 selama hari raya jika dibandingkan dengan hari-hari sebelum Lebaran, khususnya dari H-7 hingga H-4. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh positif dari berkurangnya aktivitas kendaraan dan industri selama masa libur.
Penurunan polusi ini menunjukkan pentingnya pengaturan aktivitas harian demi kualitas udara yang lebih sehat di Jakarta.
Menariknya, berdasarkan data terbaru dari situs resmi ISPU milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada Selasa (8/4/2025), titik pemantauan di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) mencatat angka tertinggi selama periode pemantauan, yakni sebesar 87, meski masih berada dalam kategori ‘sedang’.
Dalam seminggu terakhir, beredar foto dan video Jakarta dengan pemandangan langit biru di media sosial saat banyak orang meninggalkan kota terbesar di Indonesia itu untuk mudik Idulfitri 1446 Hijriah. Bahkan, jejeran gunung di sekitaran Bogor terlihat jelas dari Jakarta.
Bukan cuma langit yang membiru, kondisi Jakarta pun sepi. Jalan-jalan kosong melompong tanpa kemacetan. Transportasi umum lengang. Warganet menyebut fenomena itu hanya bisa tercipta saat Jakarta hanya meninggalkan 'pemain inti.' (Kiki Annisa Fadilah)
Jakarta kalo isi nya cuma pemain inti memang jadi kota yang nyaman banget yaa, transum saling terintegrasi, jalanan gak macet, ke mana-mana tinggal duduk gak panas2an & murah. pic.twitter.com/XRfWPZ6N5t
— Koh iYon (@wiyokooo) April 3, 2025