Dua Sekolah Rakyat Segera Beroperasi di Magelang

Ilustrasi: Fakta.com/Rillo Hans
FAKTA.COM, Jakarta - Kementerian Sosial Republik Indonesia terus mematangkan persiapan pembukaan Sekolah Rakyat di wilayah Magelang, Jawa Tengah. Program ini menjadi langkah konkret pemerintah untuk memberikan akses pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Dilansir dari laman Kementerian Sosial, Senin (7/4/2025), Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyampaikan bahwa dua lokasi di Magelang sudah disiapkan untuk menjadi Sekolah Rakyat. Lokasi pertama berada di Sentra Antasena, sementara yang kedua berlokasi di Tegalrejo, yang merupakan aset milik Pemerintah Kabupaten Magelang.
"Untuk awal, kita siapkan dua titik di Magelang. Satu di Sentra Antasena, satu lagi di Tegalrejo," jelas Agus usai menghadiri acara Grebeg Ketupat di Lapangan drh. Soepardi, Magelang.
Sekolah Rakyat ini mengusung konsep boarding school atau sekolah berasrama. Artinya, seluruh kebutuhan siswa selama menempuh pendidikan akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah. Mulai dari biaya pendidikan, buku, perlengkapan belajar, hingga kebutuhan sehari-hari seperti makan dan tempat tinggal, semuanya gratis.
"Karena ini asrama, otomatis semua kebutuhan anak-anak di sini dijamin oleh negara," tambah Agus.
Pemerintah memastikan Sekolah Rakyat akan menerapkan kurikulum Multi-Entry Multi-Exit (MEME) yang memungkinkan siswa masuk dan keluar pendidikan tidak harus pada tahun ajaran yang sama. Kurikulum ini tengah dimatangkan sebagai bagian dari sistem pendidikan formal yang lebih… pic.twitter.com/BkuSx746au
— Faktacom (@Faktacom_) March 27, 2025
Program ini juga tidak berkaitan langsung dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sekolah Rakyat berdiri sendiri sebagai upaya presiden untuk memastikan bahwa anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa terus melanjutkan pendidikan tanpa hambatan ekonomi.
"Semua anak Indonesia harus sekolah, tidak peduli kaya atau miskin. Sekolah Rakyat ini dibuat khusus untuk warga miskin dan miskin ekstrem, supaya mereka tetap bisa sekolah," kata Agus.
Lebih lanjut, pemerintah menargetkan pembangunan Sekolah Rakyat bisa dilakukan di lebih dari 80 titik tahun ini. Hingga saat ini, sudah ada 53 lokasi yang selesai diverifikasi, sementara sisanya masih dalam proses survei. (Wafiq Azizah)














