Bahaya Microsleep: Gangguan Tidur yang Mengancam Keselamatan

Ilustrasi microsleep. (Foto: Freepik)
FAKTA.COM, Jakarta - Microsleep adalah kondisi di mana seseorang tertidur selama beberapa detik tanpa sadar. Gangguan ini bisa terjadi kapan saja, bahkan saat sedang melakukan aktivitas penting, seperti mengemudi saat dalam perjalanan mudik Lebaran.
Microsleep ketika mengemudi ini sangat berbahaya karena bisa meningkatkan risiko kecelakaan.
Dikutip dari Healthline, Kamis (27/3/2025), microsleep sering kali disebabkan oleh kurang tidur atau gangguan tidur seperti insomnia, sleep apnea obstruktif, dan narcolepsy. Kondisi ini membuat seseorang mengalami kantuk berlebihan di siang hari, yang meningkatkan risiko tertidur tiba-tiba.
Gejala dan Tanda-Tanda Peringatan Microsleep
Microsleep sulit dikenali karena terjadi secara tiba-tiba. Beberapa gejala umum meliputi:
- Tidak merespons saat diajak bicara
- Tatapan kosong
- Kepala tiba-tiba tertunduk
- Gerakan tubuh yang tiba-tiba (seperti tersentak)
- Tidak mengingat apa yang baru saja terjadi
- Sering berkedip lambat
Selain itu, tanda-tanda peringatan sebelum mengalami microsleep antara lain:
- Sulit menjaga mata tetap terbuka
- Sering menguap
- Tubuh terasa tersentak tiba-tiba
- Berusaha tetap terjaga dengan berkedip terus-menerus
Kapan Microsleep Terjadi?
Microsleep lebih sering terjadi pada waktu-waktu di mana tubuh biasanya beristirahat, seperti dini hari atau larut malam. Namun, kondisi ini juga bisa muncul kapan saja jika seseorang mengalami kurang tidur.
Kurang tidur yang berkepanjangan dapat menyebabkan kantuk berlebihan, mudah marah, gangguan konsentrasi, dan daya ingat yang menurun. Bahkan, kurang tidur juga dikaitkan dengan risiko penyakit serius seperti tekanan darah tinggi, obesitas, dan serangan jantung.
Bahaya Microsleep Saat Mengemudi
Salah satu situasi paling berbahaya dari microsleep adalah ketika seseorang sedang mengemudi. Jika pengemudi mengalami microsleep, meskipun hanya beberapa detik, kendaraan bisa keluar jalur atau menabrak kendaraan lain. Beberapa tanda bahwa pengemudi perlu berhenti dan beristirahat adalah:
- Kendaraan mulai keluar jalur.
- Sering menguap.
- Mata terasa berat dan sulit terbuka.
- Melewatkan rambu atau pintu keluar yang seharusnya diambil.
Untuk menghindari microsleep saat mengemudi, pastikan tidur cukup sebelum perjalanan. Jika mulai merasa mengantuk, segera menepi dan istirahat. Berkendara bersama teman yang bisa bergantian mengemudi juga dapat membantu.
Pencegahan dan Pengobatan Microsleep
Cara terbaik untuk mencegah microsleep adalah dengan mencukupi waktu tidur, idealnya antara tujuh hingga sembilan jam per malam. Beberapa langkah untuk meningkatkan kualitas tidur antara lain:
- Menghindari konsumsi kafein atau alkohol sebelum tidur
- Mematikan lampu dan suara yang mengganggu
- Menghindari aktivitas yang merangsang otak sebelum tidur
- Menjaga suhu kamar tetap nyaman
Jika microsleep tetap terjadi meskipun sudah menerapkan gaya hidup sehat, segera konsultasikan dengan dokter. Pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk mengetahui apakah ada gangguan tidur yang mendasarinya.
(Penulis: Wafiq Azizah)














