Tim: Sekolah Rakyat Bukan Pengganti, Tapi Pelengkap

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, M. Nuh. (tengah). (foto: Kementerian Sosial)
FAKTA.COM, Jakarta – Kehadiran Sekolah Rakyat bukan untuk menggantikan sekolah formal yang sudah ada. Sekolah ini bertujuan untuk melengkapi akses pendidikan bagi anak-anak yang belum sekolah.
Pendirian Sekolah Rakyat dilakukan melalui pemetaan wilayah secara cermat agar dapat menjangkau daerah yang benar-benar membutuhkan.
Sasaran utama Sekolah Rakyat adalah anak-anak yang kesulitan mengakses pendidikan akibat kendala ekonomi, geografis, atau sosial. Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) digunakan sebagai dasar dalam menentukan lokasi pendirian sekolah ini.
Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, M. Nuh, menegaskan bahwa Sekolah Rakyat bertujuan untuk memberikan kesempatan belajar bagi anak-anak yang selama ini tidak mendapatkan hak pendidikannya.
“Sekolah Rakyat hadir untuk membantu anak-anak yang belum bisa bersekolah, bukan untuk menggantikan sekolah yang sudah ada,” kata dia di Jakarta dikutip dari laman Kementerian Sosial, Rabu (26/3/2025).
Nuh berkata pemetaan lokasi dilakukan berdasarkan tingkat kemiskinan dan jumlah anak usia sekolah yang belum bersekolah. Dengan cara ini, Sekolah Rakyat bisa hadir di tempat yang paling membutuhkan tanpa mengganggu sistem pendidikan yang sudah berjalan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial, Robben Rico, menjelaskan bahwa guru dan tenaga pendidik yang akan mengajar di Sekolah Rakyat direkrut dari daerah sekitar. Langkah ini bertujuan untuk memastikan tenaga pengajar dapat lebih mudah beradaptasi dan memahami kondisi sosial masyarakat setempat.
“Dengan merekrut guru dari daerah setempat, kami berharap proses pembelajaran bisa berjalan lebih efektif dan tenaga pendidik lebih mudah berinteraksi dengan siswa,” kata Robben.
Selain itu, kepala sekolah akan berperan sebagai project manager untuk memastikan efektivitas pembelajaran dan keterlibatan masyarakat dalam mengelola sekolah. Tidak hanya itu, guru yang terpilih juga akan mendapatkan pelatihan khusus agar memiliki empati sosial tinggi dan bisa mengajar dengan pendekatan inklusif.
Agar siswa lebih siap, akan diterapkan program matrikulasi selama satu bulan sebelum tahun ajaran baru dimulai. Program ini bertujuan membekali siswa dengan kesiapan mental, sosial, dan akademik agar mereka dapat mengikuti pembelajaran dengan lebih baik.
Dengan pendekatan yang terstruktur dan berbasis kebutuhan masyarakat, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi solusi dalam pemerataan pendidikan di Indonesia. Program ini tidak bertujuan untuk menggantikan sekolah yang sudah ada, melainkan sebagai pelengkap agar semua anak mendapatkan kesempatan belajar yang sama.
(Penulis: Wafiq Azizah)