Mensos Ungkap Ada 2 Opsi Guru untuk Sekolah Rakyat, Apa Saja?

Menteri Sosial, Syaifullah Yusuf. (foto: Kementerian Sosial)
FAKTA.COM Jakarta – Skema perekrutan guru Sekolah Rakyat masih dimatangkan. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkapkan dua opsi utama.
Dua opsi itu adalah penugasan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau dengan melibatkan guru yang telah memiliki sertifikat Pendidikan Profesi Guru (PPG).
"Itu yang dua itu yang masih dimatangkan," ujar Gus Ipul di Istana Negara, Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (25/3/2025).
Menurut dia, perencanaan perekrutan ini sudah mencapai tahap final dengan satgas yang dipimpin oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen). Meskipun sudah masuk finalisasi, dia menegaskan bahwa mekanisme dua opsi perekrutan guru tersebut masih dalam proses pengkajian lebih lanjut.
Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG) Kemendikdasmen Nunuk Suryani sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya akan menyeleksi para guru yang sudah memiliki sertifikasi PPG Prajabatan atau belum memiliki penempatan di mana pun untuk ditugaskan mengajar di Sekolah Rakyat, dikutip dari Antara.
Nunuk menyebut ada sekitar 50 ribu guru lulusan PPG yang belum memiliki penempatan dan siap mengikuti seleksi guru Sekolah Rakyat. Dia berkata guru-guru lulusan PPG yang belum berstatus ASN tersebut nantinya akan diberi status ASN.
Sekadar informasi, Gus Ipul mengatakan bahwa proses rekrutmen guru direncanakan mulai pada akhir Maret atau awal April 2025, setelah mendapat persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto.
Disebutkan pula bahwa para guru yang lulus proses seleksi mengajar di Sekolah Rakyat nantinya akan mendapatkan pendidikan khusus sebelum mulai bertugas.
Terkait penempatan pun akan disesuaikan dengan tempat tinggal masing-masing guru. Dia menyebut guru sebisa mungkin ditugaskan di unit Sekolah Rakyat yang tidak jauh dari tempat tinggal masing-masing.














