Siapkan Tenaga Migran Profesional, Kemendikdasmen Gandeng Kemnaker dan KP2MI

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) serta Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) untuk memastikan lulusan vokasi punya kompetensi profesional untuk penuhi kebutuhan global. (Foto: Kemendikdasmen)
FAKTA.COM, Jakarta – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggandeng Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) serta Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) untuk memastikan lulusan pendidikan vokasi memiliki kompetensi profesional yang sesuai dengan kebutuhan industri global.
“Melalui kerja sama ini, kita ingin memastikan bahwa lulusan pendidikan vokasi memiliki kompetensi profesional yang sesuai dengan kebutuhan dunia global,” kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti di Jakarta dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (24/3/2025).
Lebih lanjut, Mu’ti menjelaskan bahwa dalam kolaborasi ini masing-masing kementerian memegang peran penting. Kemendikdasmen bertanggung jawab dalam menyiapkan SDM kompeten dan profesional, sementara Kemenaker akan mengembangkan program pelatihan dan sertifikasi. KP2MI, di sisi lain, akan memfasilitasi penempatan lulusan vokasi di berbagai negara tujuan kerja.
Kerja sama ini dilatarbelakangi oleh minat masyarakat Indonesia untuk bekerja di luar negeri yang terus meningkat setiap tahunnya.
Menurut data Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), ada lonjakan signifikan dalam penempatan pekerja migran Indonesia. Pada 2022, jumlah penempatan mencapai 200.802, meningkat 176% dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, pada 2023, jumlahnya kembali naik 37% menjadi 274.965 pekerja.
Minat bekerja di luar negeri yang tinggi, diiringi dengan permintaan tenaga kerja global yang besar dengan jumlah mencapai 1,7 juta orang. Namun, Indonesia baru mampu memenuhi sekitar 297 ribu tenaga kerja.
Menanggapi peluang ini, kolaborasi dilakukan untuk memperkuat pendidikan vokasi sebagai persiapan tenaga kerja terampil. Perjanjian kerja sama antara ketiga lembaga ini ditandatangani di Jakarta.
Mu’ti juga berharap langkah ini dapat memperkuat keterhubungan antara ekosistem pendidikan, dunia industri, dan dunia kerja, termasuk sebagai bentuk dukungan kita bersama terhadap sektor tenaga kerja migran.
Upaya lain yang dilakukan Kemendikdasmen untuk meningkatkan kesiapan tenaga kerja migran Indonesia yaitu menggulirkan Bantuan Pemerintah Penguatan Persiapan Program Magang Luar Negeri Tahun 2024 kepada 113 SMK.
Berdasarkan data per Februari 2024, sebanyak 913 lulusan pendidikan vokasi telah dan akan diberangkatkan ke luar negeri tahun ini. Estimasi keberangkatan tertinggi diperkirakan terjadi pada Juni hingga Agustus 2025 dengan 368 lulusan. Bidang keahlian yang diminati mencakup caregiver (kesehatan), kemaritiman, perhotelan, dan manufaktur, dengan negara tujuan utama Jepang, Korea Selatan, dan Jerman.














