Waspada Risiko Kesehatan dari Lontong yang Dibungkus Plastik

Ilustrasi lontong yang dibungkus plastik. (foto: portal.merauke.go.id)
FAKTA.COM, Jakarta – Biasanya pembuatan lontong dan ketupat menggunakan daun pembungkus. Seiring perkembangan zaman, plastik pun dilirik karena lebih praktis.
Tapi, tahukah kamu bahwa ada bahaya tersembunyi dari lontong yang dibungkus plastik?
Dikutip dari Antara, Kamis (20/3/2025), ahli gizi masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas, Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum, mengungkapkan bahwa penggunaan plastik sebagai pembungkus lontong dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Tan menjelaskan, saat plastik terkena panas tinggi selama pengukusan, bahan kimia di dalamnya dapat larut dan masuk ke dalam makanan. Zat kimia ini berisiko menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan hormon, masalah kesuburan, hingga peningkatan risiko kanker.
“Plastik yang terpapar suhu tinggi bisa melepaskan zat berbahaya yang kemudian terserap oleh makanan. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang, dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius,” kata dia.
Secara tradisional, lontong dibungkus dengan daun pisang dan ketupat dengan daun kelapa muda (janur). Selain lebih aman, lanjut Tan, penggunaan bahan alami itu juga memberikan aroma khas yang membuat hidangan lebih lezat.
Bagi yang ingin menyimpan lontong untuk dikonsumsi keesokan harinya, disarankan untuk menyimpannya di dalam kulkas dan mengukus ulang sebelum disajikan. Dengan cara ini, lontong tetap segar dan aman dikonsumsi tanpa kehilangan teksturnya.
Tan mengingatkan masyarakat agar tidak mengkonsumsi secara lontong dan ketupat secara berlebihan saat Lebaran.
Porsi yang disarankan adalah satu buah ketupat atau lontong, yang setara dengan 150 gram nasi. Mengontrol porsi makanan sangat penting untuk menjaga keseimbangan nutrisi dan kesehatan tubuh.
(Penulis: Wafiq Azizah)














