Fakta.com

Penyakit Misterius Muncul di Kongo, 53 Orang Meninggal Dunia

Tercatat ada 431 kasus dan 53 kematian akibat penyakit misterius itu. (Foto: Freepik)

Tercatat ada 431 kasus dan 53 kematian akibat penyakit misterius itu. (Foto: Freepik)

Google News Image

FAKTA.COM, Jakarta - Penyakit misterius muncul di Republik Demokratik Kongo. Tercatat ada 50 orang meninggal dunia akibat penyakit ini.

Wabah tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan ahli kesehatan.

Dikutip dari NDTV, Kamis (27/2/2025), penyakit ini pertama kali dilaporkan setelah tiga anak mengonsumsi daging kelelawar. Dalam waktu lima minggu, lebih dari 50 orang meninggal akibat penyakit ini.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga 16 Februari 2025, ada 431 kasus dengan 53 kematian dalam dua wabah yang terjadi di desa terpencil di Provinsi Equateur.

Gejala penyakit ini meliputi demam tinggi, muntah, dan pendarahan. Sebagian besar pasien meninggal dalam waktu 48 jam setelah gejala pertama muncul, yang membuat para ahli semakin khawatir.

“Penyakit ini menyebar dengan cepat dan menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Sampai sekarang, penyebab pastinya masih belum diketahui," ujar juru bicara WHO.

WHO masih menyelidiki wabah ini, tetapi lokasi yang terpencil serta keterbatasan fasilitas kesehatan membuat penanganan menjadi sulit. Para peneliti menemukan bahwa penyakit ini memiliki gejala mirip dengan demam berdarah, seperti yang terjadi pada penyakit mematikan lainnya seperti Ebola, Dengue, Marbug, dan Yellow fever.

Namun, setelah melakukan uji laboratorium terhadap beberapa sampel, para ilmuwan memastikan bahwa penyakit ini bukan disebabkan oleh virus-virus tersebut.

“Kami sedang meyelidiki apakah penyakit ini disebabkan oleh infeksi lain atau ada faktor lain seperti racun tertentu. WHO akan terus memantau dan memberikan dukungan sesuai kebutuhan," tambah perwakilan WHO.

Sebelumnya, pada tahun lalu DRC juga menghadapi wabah penyakit misterius yang dikenal sebagai "Disease X" dan menyebabkan kematian 143 orang. Penyebaran penyakit dari hewan ke manusia atau yang dikenal sebagai zoonosis semakin meningkat.

WHO mencatat, dalam satu dekade terakhir, wabah seperti ini meningkat hingga 60%. Faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah aktivitas manusia seperti deforestasi, hilangnya keanekaragaman hayati, dan kerusakan lingkungan yang meningkatkan interaksi antara manusia dan hewan liar.

Di Kongo, lemahnya infrastuktur kesehatan membuat penyebaran penyakit ini semakin berbahaya. Diperlukan tindakan segera untuk mencegah wabah semakin meluas.

Kebiasaan mengonsumsi daging hewan liar juga menjadi faktor risiko tinggi dalam penularan penyakit seperti Ebola, HIV, dan SARS.

Oleh karena itu, edukasi dan pencegahan harus segera dilakukan guna mengurangi risiko penularan penyakit yang lebih luas.

(Penulis: Wafiq Azizah)

Trending

Update News