Desa Wisata, Program Unggulan Kemenpar untuk Dukung Asta Cita

Desa Wisata Edukasi Cisaat, Subang, Jawa Barat. (foto: Kementerian Pariwisata)
FAKTA.COM, Jakarta – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memiliki lima program unggulan untuk mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya adalah pengembangan desa wisata
Menurut penelusuran Fakta.com dari berbagai sumber, Minggu (23/2/2025), desa wisata merupakan suatu kawasan pedesaan yang memiliki beberapa unsur penting, yaitu:
- punya daya tarik wisata yang unik dan khas (keindahan alam, budaya, kerajinan lokal, atau kuliner);
- menyediakan akomodasi yang memadai bagi turis, seperti penginapan;
- punya fasilitas pendukung yang lengkap seperti restoran dan pusat informasi wisata; serta
- masyarakat desa yang berperan aktif dalam pengembangan pariwisata dan melestarikan tradisi dan budaya daerah.
Dikutip dari laman Instagram Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan, @budparsulsel, pengembangan itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas desa wisata untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan desa wisata berprestasi di kancah internasional.
15 Desa Wisata Raih Penghargaan ASEAN Tourism Forum 2025
Upaya Kemenpar untuk meningkatkan prestasi desa wisata Indonesia di kancah internasional berbuah manis. Ada 15 desa wisata peraih penghargaan di ASEAN Tourism Forum 2025 berasal dari Indonesia. Berikut lima di antaranya, dikutip dari laman Kemenpar.
1. Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung, Sumatera Barat – ASEAN Homestay Award
Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sinjunjung memiliki sekitar 76 rumah adat Rumah Gadang. Puluhan rumah itu berjajar rapi dalam satu kawasan perkampungan.
Pengunjung dapat menikmati berbagai paket wisata yang mencakup kegiatan budaya seperti kuliner tradisional, kesenian, dan kelas memasak makanan khas Sumatera Barat, termasuk rendang dan kalamai (dodol).
2. Desa Wisata Bilebante, Nusa Tenggara Barat – ASEAN Public Toilet Award
Wisatawan bisa mencoba beragam aktivitas di Desa Wisata Bilebante. Misalnya, memancing di kolam dan hasilnya bisa diolah menjadi hidangan.
Selain itu, tersedia kegiatan bersepeda keliling desa, kunjungan ke kebun herbal, dan perawatan spa. Kuliner lokal seperti es pisang ijo, serabi rumput laut, dan plecing kangkung juga menjadi daya tarik tersendiri.
3. Desa Wisata Adat Osing Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur – ASEAN Homestay Award
Desa Wisata Adat Osing Kemiren mendapat penghargaan tersebut karena keramahan warga lokal membuat wisatawan merasa seperti di kampung halaman sendiri. Desa ini menawarkan pengalaman autentik budaya Suku Osing.
Pengunjung dapat merasakan sensasi memasak di dapur tradisional, belajar proses pembuatan kopi khas Banyuwangi, dan menyaksikan pertunjukan budaya Barong Osing.
4. Destinasi Wisata CMC Tiga Warna, Kabupaten Malang, Jawa Timur – ASEAN Community-Based Tourism Award
Clungup Mangrove Conservation (CMC) Tiga Warna merupakan kawasan konservasi mangrove dan terumbu karang. Pengelola destinasi ini menerapkan sistem check list barang bawaan untuk memastikan kebersihan lingkungan.
Pengunjung diwajibkan melaporkan dan membawa kembali barang berpotensi sampah seperti botol plastik dan tisu basah. Keindahan alam dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan menjadikan tempat ini istimewa.
5. Lihaga Beach Club, Sulawesi Utara
Terletak di Kabupaten Minahasa Utara, Lihaga Beach Club menawarkan pantai berpasir putih dengan air laut jernih. Fasilitas lengkap seperti toilet bersih, kafe, dan opsi glamping tersedia bagi pengunjung. Harga penginapan bervariasi, bergantung pada paket yang dipilih.